wmhg.org – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah masyarakat kelas menengah pada 2024 mencapai 47,85 juta. Dari jumlah tersebut sebanyak 24,60% didominasi oleh kalangan Generasi X adalah 44–59 tahun.
“Sekitar 1 dari 3 penduduk kelas menengah atau 36,89% merupakan Gen Z (1997 hingga 2012) dan generasi alpha (2010 dan 2025),” tutur Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Jumat (30/8).
Di posisi kedua, sebanyak 24,60% kelas menengah merupakan generasi milenial (1981 hingga 1996), kemudian gen Z sebanyak 24,12%, gen alpha sebesar 12,77%, gen boomers (1946–1964) sebesar 12,62%, dan pre boomers (lahir sebelum tahun 1945) sebesar 1,12%.
Adapun masyarakat kelas menengah yang menempuh Pendidikan hanya tidak tamat sekolah dasar (SD) mencapai 5,42%, SD sederajat 14,78%, SMP sederajat 17,55%, SMA sederajat 37,07%, dan perguruan tinggi 25,17%.
Amalia menyebut, lebih dari separuh penduduk kelas menengah atau 62,24% berpendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi.
Untuk diketahui, jumlah kelas menengah terus menurun dalam 10 tahun terakhir. Pada 2019 masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta, kemudian turun menjadi 53,83 juta pada 2021.
Selanjutnya, jumlah masyarakat kelas menengah juga tercatat kembali turun pada 2022 menjadi 49,51 juta, turun pada 2023 menjadi 48,27 juta, dan pada 2024 turun menjadi 47,85 juta.
Kelas menengah terus berkurang lantaran masih merasakan efek dari adanya pandemi Covid-19.