wmhg.org – JAKARTA. Warren Buffett, yang lahir pada tanggal 30 Agustus 1930, adalah salah satu investor paling terkenal dan sukses di dunia.
Dengan pengalaman hidup selama 94 tahun dan pengalaman investasi selama 83 tahun, ia telah menciptakan jejak yang tak tertandingi dalam dunia investasi.
Buffett, yang dikenal sebagai Oracle of Omaha, telah membangun kekayaannya melalui strategi investasi yang berfokus pada pembelian saham perusahaan yang dianggapnya undervalued dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama.
Melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway, yang ia kendalikan sejak tahun 1965, Buffett telah membuktikan bahwa pendekatan investasi jangka panjang dapat menghasilkan nilai yang luar biasa.
Pada tahun 1960-an, ketika Buffett pertama kali membeli saham Berkshire Hathaway, harganya hanya sekitar US$8 per saham. Saat ini, saham Kelas A Berkshire Hathaway diperdagangkan dengan nilai lebih dari US$620.000 per lembar, menjadikannya salah satu saham paling berharga di dunia.
Kesuksesan Buffett sebagai seorang investor tidak hanya terletak pada pemilihannya terhadap perusahaan yang tepat, tetapi juga pada kemampuan untuk tetap tenang di tengah gejolak pasar. Berikut adalah beberapa strategi investasi Buffett yang dapat kita pelajari.
1. Kekalahan Adalah Bagian dari Kemenangan
Dalam perjalanan panjangnya sebagai investor, Buffett telah mengalami berbagai kegagalan. Namun, yang membedakan dirinya adalah kemampuannya untuk bangkit dari kegagalan tersebut dan terus maju.
Salah satu contoh terbaru adalah ketika Berkshire Hathaway memutuskan untuk menjual seluruh sahamnya di General Motors pada akhir tahun 2023 setelah investasi tersebut tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Meski demikian, kesalahan-kesalahan ini tidak menghentikan Buffett dari mencapai kesuksesan besar dengan investasi lainnya seperti Geico, American Express, dan Coca-Cola. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa untuk mencapai kekayaan yang signifikan melalui investasi, kita hanya perlu benar sedikit lebih dari 50% dari waktu.
2. Uang Tunai Bukan Raja, Tapi Jangan Takut Menyimpannya
Buffett dikenal sebagai kritikus terhadap gagasan bahwa menyimpan uang tunai adalah strategi investasi yang baik. Dalam sebuah wawancara tahun 2008, ia menyatakan bahwa uang tunai tidak akan memberikan manfaat jika hanya dibiarkan menganggur.
Namun, ia juga menunjukkan bahwa kadang-kadang lebih baik untuk tidak berinvestasi sama sekali daripada berinvestasi pada aset yang tidak memberikan keyakinan penuh. Saat ini, Berkshire Hathaway sedang duduk di atas tumpukan uang tunai sebesar hampir US$200 miliar, sebuah keputusan yang diambil karena tidak ada peluang investasi yang cukup menarik.
Baca Juga: 5 Portofolio Warren Buffett di Saham Perusahaan Jepang, Salah Satunya Melonjak 30%
3. Mengubah Pikiran Adalah Hal yang Wajar
Meskipun Buffett sering kali menekankan pentingnya mempertahankan saham dalam jangka waktu yang lama, ia juga tidak ragu untuk mengubah taktik ketika situasi memerlukannya.
Contohnya, meskipun ia pernah mengkritik bank investasi, ia kemudian menyelamatkan Bank of America dengan membeli saham preferen senilai US$5 miliar pada tahun 2011. Namun, baru-baru ini ia mulai mengurangi kepemilikannya di bank tersebut.
Buffett juga mengubah pandangannya terhadap Apple, di mana ia menjual lebih dari 50% kepemilikannya pada tahun ini, meskipun saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan signifikan.
4. Beli Bisnis, Bukan CEO
Salah satu prinsip utama Buffett adalah berinvestasi pada bisnis yang dapat dijalankan bahkan oleh seorang yang kurang cakap, karena suatu saat mungkin bisnis tersebut akan dikelola oleh orang yang kurang kompeten.
Buffett percaya bahwa sebuah bisnis yang baik tidak bergantung pada keberhasilan seorang manajer yang cemerlang, dan bahwa seorang CEO yang hebat pun tidak dapat menyelamatkan bisnis dengan dasar yang buruk. Hal ini penting di era sekarang, di mana banyak investor yang lebih tertarik pada ketenaran CEO daripada pada fundamental perusahaan.
Baca Juga: Saham Warren Buffett Terbaik untuk Dibeli dengan Investasi US$50.000 Saat Ini
5. Jangan Beli Seni Seperti Mona Lisa, Investasikan Uang Anda
Salah satu kutipan terkenal dari Buffett adalah, Jika Anda tidak bersedia memegang saham selama 10 tahun, jangan berpikir untuk memegangnya selama 10 menit. Kutipan ini menunjukkan kekuatan dari bunga majemuk dalam investasi jangka panjang.
Buffett menggambarkan Mona Lisa sebagai contoh, di mana jika Raja Prancis Francis memilih untuk menginvestasikan uang yang ia gunakan untuk membeli lukisan tersebut dengan tingkat pengembalian tahunan yang sederhana sebesar 6%, maka Prancis akan memiliki kekayaan yang jauh lebih besar daripada hanya memiliki lukisan yang diasuransikan senilai US$100 juta pada tahun 1962.