wmhg.org – SINGAPURA. Singapore Airlines telah menerima persetujuan dari pemerintah India untuk investasi asing langsung dalam penggabungan maskapai Vistara, perusahaan patungan yang 49% sahamnya dimiliki oleh Tata Group, ke dalam Air India.
Mengutip Reuters, Jumat (30/8), Singapore Airlines mengumumkan rencana untuk menggabungkan Vistara yang telah berusia satu dekade dan Air India milik Tata pada bulan November 2022. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan maskapai penerbangan layanan penuh yang dominan di pasar domestik dan internasional.
India adalah salah satu pasar penerbangan utama yang tumbuh paling cepat di dunia. Maskapai penerbangan global memperluas penerbangan ke negara tersebut dan maskapai penerbangan India tahun lalu menempatkan rekor pesanan untuk ratusan pesawat baru.
Singapore Airlines mengatakan pihaknya memperkirakan kesepakatan tersebut, yang telah disetujui oleh regulator antimonopoli India dan Singapura, akan selesai pada akhir tahun 2024.
Perkiraan ini tertunda dari target awal yang ditetapkan Maret. Singapore Airlines mengatakan perusahaan tersebut sedang dalam pembicaraan tentang perpanjangan tanggal penghentian yang disepakati pada 31 Oktober.
Singapore Airlines, yang merupakan satu-satunya maskapai asing yang memiliki saham langsung di maskapai India, akan memegang 25,1% saham di grup gabungan Air India dengan imbalan investasi sebesar US$ 250 juta.
Perusahaan Singapura tersebut akan berinvestasi hingga S$ 880 juta (US$ 675,42 juta) setelah penggabungan selesai.
Tata India mengambil alih maskapai penerbangan nasional Air India pada tahun 2022 dan memulai transformasi bernilai jutaan dolar dari maskapai penerbangan milik negara tersebut.
(US$ 1 = 1,3029 dolar Singapura)