wmhg.org – Pemerintah Serbia pada hari Kamis (29/8) meresmikan pembelian 12 unit jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation dengan harga 2,7 miliar euro atau sekitar Rp 46,25 triliun.
Kesepakatan transaksi ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Serbia Bratislav Gasic dan CEO Dassault Aviation Eric Trappier.
Tidak hanya pesawat tempur, paket pembelian itu juga mencakup logistik tambahan yang lengkap, mesin cadangan dan suku cadang.
Selusin pesawat baru akan menjadi milik Serbia. Itu akan berkontribusi pada peningkatan signifikan dalam kemampuan operasional tentara kita. Kami senang menjadi bagian dari klub Rafale, kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic, dikutip Reuters.
Vucic menambahkan, Serbia akan membayar pembelian itu dalam dua tahap, masing-masing sebesar 421 juta euro pada tahun 2024 dan 2025.
Belum jelas kapan unit pertama akan tiba di Serbia, namun telah dipastikan bahwa Rafale yang dipesan akan dikirim dengan rudal jarak menengah udara-ke-udara MICA yang diproduksi oleh MBDA Perancis, bukan rudal Meteor yang lebih canggih yang memiliki jangkauan lebih jauh.
Kesepakatan tersebut sekaligus menandai sikap baru Serbia yang kini mulai mendekat ke Barat. Sebelum ini, Serbia merupakan pembeli setia prdoduk-produk pertahanan Rusia.
Peresmian transfer 12 unit jet Rafale itu juga dilakukan ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke Belgrade. Macron berpesan, Eropa dan Serbia sama-sama saling membutuhkan.
Eropa membutuhkan Serbia yang kuat dan demokratis, sementara Belgrade membutuhkan Uni Eropa yang kuat dan berdaulat, kata Macron.
Dirinya juga meyakinkan kepada para pejabat Serbia bahwa pembelian jet Rafale merupakan pilihan yang tepat untuk menjaga aliansi jangka panjang kedua negara.
Yang lebih spesial, pembelian satu lusin Rafale ini merupakan kesepakatan senjata terbesar sejak Serbia merdeka dari persatuan negaranya dengan Montenegro pada tahun 2006.