wmhg.org – JAKARTA. Data Infovesta Utama dalam satu bulan pada Juli 2024, menyatakan kinerja unitlink berjenis pasar uang memberikan rata-rata imbal hasil (return) terendah dibanding jenis lain, yaitu sebesar 0,35%. Namun, secara year to date (YtD) hingga Juli 2024, unitlink pasar uang memberikan return tertinggi dibandingkan jenis lainnya sebesar 1,81%.
Menanggapi hal itu, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian memproyeksikan kinerja unitlink pasar uang diperkirakan akan cenderung stabil.
Hal itu disebabkan efek dari suku bunga Bank Indonesia (BI) yang masih ditahan tinggi, paling tidak sampai akhir tahun ini, ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/8).
Selain itu, Fajar bilang instrumen pasar uang dapat dimanfaatkan untuk diversifikasi bagi investor ketika kondisi pasar modal sedang tidak kondusif, seperti yang terjadi pada tahun ini.
Sementara itu, Fajar mengatakan ada sejumlah faktor yang bisa menghambat kinerja unitlink pasar uang ke depannya. Salah satunya, yaitu suku bunga BI nantinya diturunkan lebih cepat dari perkiraan, serta The Fed yang melakukan pemangkasan suku bunga secara agresif pada tahun ini.
Dengan demikian, meningkatkan minat berinvestasi kembali para investor ke kelas aset yang lebih berisiko, seperti saham dan obligasi, kata Fajar.
Berdasarkan data Infovesta, tercatat unitlink saham mencatatkan return tertinggi pada Juli 2024 sebesar 1,61%. Selain itu, unitlink campuran juga mencetak rata-rata imbal hasil positif tertinggi kedua pada Juli 2024 sebesar 1,18%. Diikuti unitlink pendapatan tetap dengan rata-rata return 0,77%.