wmhg.org – JAKARTA. Kinerja positif PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) diperkirakan masih berlanjut hingga akhir 2024. Moncernya penjualan properti BSDE akan diikuti pendapatan dari segmen sewa seiring musim liburan.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa mencermati, solidnya kinerja BSDE di sepanjang tahun ini karena penjualan properti yang lebih tinggi dan margin yang lebih baik. Seperti diketahui, BSDE berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 46,99%yoy menjadi Rp7,35 triliun
Secara kumulatif di periode Januari – Juni 2024, pengakuan penjualan properti naik 54,9% yoy menjadi Rp6,44 triliun, sehingga membentuk 88% dari total pendapatan BSDE. Sebagian besar pertumbuhan segmen properti itu berasal dari proyek perumahan yang bertumbuh 84,8 YoY menjadi Rp3,12 triliun.
Proyek-proyek lain juga mencatat pertumbuhan yang solid dengan kenaikan harga tanah sebesar 62,6% yoy menjadi Rp1,35 triliun. Sementara penjualan komersial (termasuk rumah toko) membukukan Rp1,97 triliun atau kenaikan 20,2% yoy.
Yasmin tidak memungkiri bahwa memang pendapatan BSDE dari pengakuan penjualan properti menurun -8,2% qoq di kuartal kedua karena lebih sedikit serah terima proyek. Namun apabila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, pendapatan segmen properti masih meningkat sebesar 82% YoY.
“Ini menandakan permintaan yang terus berlanjut di pasar perumahan menengah hingga tinggi,” jelas Yasmin kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8).
Dari sisi pos margin, Yasmin menyoroti bahwa margin BSDE membaik secara menyeluruh dengan Gross Profit Margin (GPM) dan Operating Profit Margin (OPM) mencatat kenaikan masing-masing 263 bps dan 777 bps menjadi 66,2%/43,1%.
Alhasil, margin yang lebih tinggi dan kerugian valuta asing (valas) yang lebih rendah menghasilkan laba semester pertama tahun ini menjadi Rp2,33 triliun. Capaian itu melonjak 94,3% yoy dan melampaui ekspektasi Ciptadana Sekuritas dan juga konsensus.
Menariknya, Yasmin melihat bahwa segmen pendapatan berulang (recurring income) BSDE mungkin akan catatkan pertumbuhan lebih tinggi di semester kedua. Segmen pendapatan berulang diperkirakan akan terus meningkat yang sebelumnya berkontribusi sekitar 10% dari total pendapatan BSDE di semester pertama 2024.
Adapun pendapatan sewa BSDE secara keseluruhan mencapai Rp469 miliar atau sedikit membaik sebesar 1,1% yoy di semester I-2024. Rincian berdasarkan properti investasi, sewa ruang kantor meningkat sebesar 1,1% yoy menjadi Rp274 miliar, sementara pendapatan mal dan sewa lainnya turun sebesar -10,6% YoY menjadi Rp195 miliar.
Saat ini, emiten properti grup Sinar Mas ini memiliki dan mengoperasikan sekitar 300 ribu meter persegi ruang perkantoran, termasuk Sinarmas Land Plaza Thamrin, Sinarmas MSIG Tower Sudirman Jakarta, dan BSD City Green Office Park. Perusahaan juga memiliki dan mengoperasikan total lebih dari 300 ribu meter persegi ruang ritel, sebagian besar di Jabodetabek.
Untuk pendapatan sewa dari mal BSDE terutama disumbangkan oleh AEON Mall Southgate, DP Mall Semarang, Breeze dan Q-Big. Sementara pendapatan hotel, disumbangkan oleh Rooms Inc Hotel di Semarang.
“Kami memperkirakan pertumbuhan yang lebih tinggi dalam pendapatan sewa BSDE karena lalu lintas pengunjung meningkat secara musiman di semester kedua selama musim liburan,” ujar Yasmin.
BSDE Chart by TradingView
Selain itu, Yasmin menambahkan, pendapatan dari layanan operasi jalan tol meningkat 25,5% YoY menjadi Rp32 miliar pada semester pertama tahun ini karena volume lalu lintas yang lebih tinggi di Jalan Tol Serpong – Balaraja fase 1A. Ke depan, diharapkan akan lebih banyak kontribusi dari pendapatan jalan tol, setelah fase 1B mulai beroperasi pada semester kedua 2024.
Ciptadana Sekuritas meyakini bahwa BSDE berada di jalur yang tepat untuk mencapai target marketing sales tahun 2024 sebesar Rp 9,5 triliun. Selain itu, Ciptadana merevisi naik perkiraan pendapatan dan laba bersih BSDE menjadi Rp 14.77 triliun dan Rp 4.04 triliun usai mempertimbangkan hasil positif di enam bulan pertama tahun ini.
Yasmin merekomendasikan beli untuk BSDE dengan target harga lebih tinggi menjadi sebesar Rp 1.380 per saham. Per Kamis (29/8), BSDE ditutup pada posisi Rp 1.295 per saham berdasarkan data RTI business.