wmhg.org – JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan apresiasi kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian atas inovasi permodalan yang mendukung petani muda.
Kedua BUMN ini berkomitmen meningkatkan akses permodalan melalui program-program yang fleksibel dan mudah diakses, serta didukung oleh pelatihan dan pendampingan yang komprehensif.
PNM menawarkan program pelatihan yang mencakup seluruh proses dari produksi hingga pemasaran hasil pertanian, memastikan dukungan berkelanjutan setelah pembiayaan diberikan.
Sementara itu, PT Pegadaian menyediakan berbagai solusi permodalan yang disesuaikan dengan kebutuhan petani, dengan opsi yang fleksibel dan terjangkau.
Webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) yang diadakan oleh Kementan menggarisbawahi pentingnya sinergi antara petani muda dan berbagai pihak terkait untuk mengoptimalkan potensi pertanian di Indonesia. Acara ini diikuti oleh sekitar 210 petani muda dari Jawa Timur, terutama Banyuwangi, baik secara daring maupun luring.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya keterlibatan petani milenial dalam pembangunan sektor pertanian nasional. Petani milenial harus menjadi contoh bagi petani lainnya, ujarnya, dalam siaran pers, Jumat (30/8).
Amran menambahkan bahwa Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan kapasitas petani muda.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa akses permodalan adalah faktor penting dalam pengembangan usaha pertanian.
Kementan berkomitmen untuk terus memberikan bantuan permodalan, pelatihan, dan akses pasar bagi petani muda, kata Arsanti.
Webinar MAF ini diadakan oleh Polbangtan Malang dan Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur, dalam kerangka Program YESS yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber seperti Syva Dila Kharisma, seorang Local Champion dari Kabupaten Banyuwangi, yang berbagi kisah suksesnya dalam mengembangkan usaha kebun durian dengan memanfaatkan inovasi dan branding melalui media sosial.
Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri, menambahkan bahwa BPP Rogojampi dipilih sebagai lokasi MAF karena perannya sebagai Business Development Services Provider (BDSP), yang berfungsi sebagai pusat pengembangan bisnis bagi petani muda di pedesaan.