wmhg.org – JAKARTA. Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan kembali mencatatkan deflasi pada Agustus 2024, setelah tiga bulan berturut-turut atau selama Mei-Juli 2024 mencatatkan deflasi.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, IHK pada Agustus 2024 akan mencatatkan deflasi sebesar 0,02% month to month (MtM). Deflasi ini diperkirakan lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,18% MtM.
“IHK bulan Agustus 2024 diperkirakan akan mengalami deflasi bulanan sebesar 0,02% MtM, melanjutkan tren deflasi yang telah terjadi selama tiga bulan sebelumnya,” tutur Josua kepada Kontan, Jumat (30/8).
Josua menyebut, berlanjutnya deflasi pada Agustus dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa bahan makanan, terutama bawang merah, daging ayam, telur ayam, dan cabai merah.
Sementara itu, secara keseluruhan, IHK kelompok bergejolak diperkirakan akan mencatatkan deflasi sebesar 1,20% MtM.
Meskipun demikian, deflasi kelompok bergejolak diperkirakan tertahan oleh kenaikan biaya pendidikan karena tahun ajaran baru dan keputusan Pertamina untuk menaikkan harga Pertamax alias bahan bakar non-subsidi.
Sebagaimana diketahui, Pertamina menaikkan harga Pertamax dari Rp 12.950 menjadi Rp13.700 per liter, meningkat 5,79% yang berlaku efektif mulai 10 Agustus.
Hasil perhitungan Josua menunjukkan bahwa kenaikan harga ini dapat memberikan kontribusi sekitar 0,04% hingga 0,05%, dengan mempertimbangkan dampak putaran pertama saja.
“Kami memperkirakan bahwa IHK kelompok inti dan kelompok harga yang diatur pemerintah diperkirakan akan mengalami inflasi bulanan masing-masing sebesar 0,18% MtM dan 0,28% MtM,” ungkapnya.
Dengan demikian, Josua memperkirakan inflasi year-to-date (ytd) dari Januari – Agustus 2024 akan berkisar 0,87%, jauh lebih rendah daripada 1,53% ytd yang tercatat untuk periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, laju tahunan dari inflasi umum pada bulan Agustus 2024 diperkirakan akan cenderung stabil di kisaran 2,13% year on year (YoY), masih sama seperti bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 2,13% YoY.