Jakarta – Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell telah membuka peluang untuk memangkas suku bunga acuan pada September 2025. Namun, posisi itu dapat menjadi rumit jika tekanan inflasi terus meningkat.
Mengutip Kitco, ditulis Minggu, (24/8/2025), harga emas meski dapat bergerak positif, analis mencatat setiap kebijakan moneter the Federal Reserve dapat membatasi potensi kenaikan logam mulia. Pekan ini, harga emas ditutup naik 1% ke posisi USD 3.371,23 per ounce.
BACA JUGA:Harga Emas Perhiasan 19 Agustus 2025: Murah Mana, Raja Emas atau Laku Emas?
BACA JUGA:Harga Emas Perhiasan Hari Ini Senin 18 Agustus 2025, Termurah Dipatok Segini
BACA JUGA:Harga Emas Perhiasan 17 Agustus 2025: Rincian di Raja Emas dan Laku Emas
BACA JUGA:Cek Harga Emas Perhiasan Hari Ini: Siapa Paling Murah, Lakuemas atau Raja Emas?
Baca Juga
-
Update Harga Emas Perhiasan 22 Agustus 2025: Laku Emas dan Raja Emas Tawarkan Berbagai Karat!
-
Cek Harga Emas Perhiasan 21 Agustus 2025 di Laku Emas dan Raja Emas
-
Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini 20 Agustus 2025, Cek Daftar Lengkap di Sini
Sebagian besar kenaikan emas terjadi pada Jumat pekan ini, setelah pidato Powell yang sangat dinantikan di simposium bank sentral tahunan the Federal Reserve. Powell menyoroti meningkatnya risiko ekonomi dari kenaikan inflasi dan perlambatan aktivitas, tetapi mencatat masih ada ruang untuk menurunkan suku bunga.
Dengan kebijakan yang berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan keseimbangan risiko yang bergeser mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami,” ujarnya.
Para ekonom mencatat komentar ketua the Fed Powell jelas mendukung pelonggaran moneter pada September, tetapi itu tidak berarti bank sentral akan siap untuk memangkas suku bunga secara agresif hingga akhir tahun, terlepas dari ekspektasi pasar. Menurut CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan potensi dua kali pemangkasan suku bunga lagi sebelum akhir tahun.