Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sektor perbankan Indonesia diproyeksikan tetap stabil seiring meredanya tensi geopolitik global dan penurunan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyampaikan perkembangan tersebut memberi ruang bagi ekonomi global dan domestik untuk tumbuh lebih baik, sehingga turut mendukung optimisme perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasi.
Sektor perbankan Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah dinamika perekonomian dan politik global,” kata Dian dikutip dari keterangan OJK, Minggu (24/8/2025).
Menurut Dian, pada semester I-2025 ketidakpastian global cukup menekan, mulai dari perang dagang hingga konflik di Timur Tengah.
OJK juga menilai bahwa pada semester I-2025, perekonomian global menghadapi ketidakpastian akibat perang dagang dan ketegangan geopolitik, termasuk penerapan tarif impor oleh Amerika Serikat serta konflik di Timur Tengah,” ujarnya.
Namun, memasuki paruh kedua tahun ini, situasi berangsur membaik setelah AS dan sejumlah negara mitra dagang menyepakati penurunan tarif impor. Untuk Indonesia, tarif impor turun menjadi 19 persen, sehingga membuka peluang ekspor lebih besar.