wmhg.org – JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) terus bergerak volatile. Awal bulan ini, BTC sempat rebound mendekati resistance US$ 60.000 pada Selasa (3/9), tetapi kembali melemah ke US$ 56.736 pada Rabu (4/9) pukul 16.07 WIB.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan pergerakan bitcoin menunjukkan ketidakpastian pasar. Secara teknikal, ia melihat BTC berpotensi turun kembali pasca melewati support di US$ 57.000.
Maka berpotensi akan membawa BTC lanjut melemah ke sekitar US$ 54.000 – US$ 55.000, tulisnya dalam riset, Rabu (4/9).
Pelemahan pasar aset kripto sejalan dengan penurunan tajam indeks Wall Street. Dow Jones melemah 1,51%, Nasdaq turun 3,25% dan S&P 500 jatuh 2,12%. Laporan PMI Manufaktur ISM Amerika Serikat (AS) untuk Agustus mencatat kontraksi berlanjut di 47,2, sedikit di bawah perkiraan.
Dengan lemahnya data itu, peluang pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 50bps pada September meningkat menjadi 38% dari 30% sehari sebelumnya. Namun, mayoritas prediksi tetap pada pemangkasan 25bps dengan kemungkinan 62%.
Pekan lalu, sentimen pasar kripto yang negatif menyebabkan net outflow mingguan US$ 277 juta pada ETF Bitcoin spot, dipicu oleh data makroekonomi AS yang kuat. Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan indeks PCE naik 0,2% bulanan dan 2,5% tahunan.
Minggu ini, kata Pandji, sejarah menunjukkan bahwa September kerap menjadi bulan yang menantang bagi BTC lantaran sering mengalami kinerja buruk. Data historis dari Coinglass menunjukkan bahwa Bitcoin secara konsisten berkinerja buruk pada bulan September, dengan rata-rata pengembalian -4,78% sejak 2013.
Hal ini menjadi perhatian karena mengindikasikan potensi penurunan lebih lanjut, terutama jika volatilitas pasar meningkat, katanya.
Namun, potensi pemotongan suku bunga pada bulan September secara teori bisa menjadi katalis positif bagi pasar kripto. Oleh karena itu, data pekerjaan minggu ini bisa memberikan dampak langsung pada volatilitas pasar.
Kalender ekonomi pekan ini akan fokus pada laporan ketenagakerjaan, yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan Federal Reserve, kata Pandji.
Laporan Data Pekerjaan AS, Non-farm Payroll (NFP) dijadwalkan pada Jumat ini (6/9) akan menjadi perhatian utama bagi investor. Menurut perkiraan pasar, NFP diperkirakan menunjukkan peningkatan menjadi 164.000 untuk bulan Agustus, dibandingkan pada bulan sebelumnya yaitu 114.000.
Di sisi lain, tingkat pengangguran bulanan diperkirakan berada di angka 4,2%, turun dari 4,3% pada bulan Juli.
Pandji mengatakan, data NFP dan tingkat pengangguran AS memiliki dampak signifikan pada harga Bitcoin. Jika NFP menunjukkan peningkatan yang kuat dan tingkat pengangguran menurun, ini dapat memperkuat dolar AS dan cenderung menekan harga Bitcoin.
Sebaliknya, jika data NFP dan tingkat pengangguran lebih lemah dari yang diharapkan, akan semakin memperkuat spekulasi the Fed menurunkan suku bunga bisa mendorong kenaikan harga Bitcoin, karena dolar AS melemah dan Bitcoin dianggap sebagai aset yang lebih menarik, terang Panji.
Sementara itu, pada minggu ini beberapa pembaruan penting akan datang dari beberapa alternatif coin (altcoin) seperti: Fantom (FTM) akan meluncurkan Sonic testnet yang dirancang untuk meningkatkan pemrosesan hingga 2.000 TPS (transaksi per detik).
Pada Selasa lalu (3/9), Arbitrum (ARB) akan meluncurkan Stylus Upgrade, memungkinkan penulisan smart contracts menggunakan Rust, C, dan C++.
Adapun, hari ini juga akan menjadi hari penting bagi Polygon (MATIC), yang akan rebranding menjadi POL token dengan utilitas yang ditingkatkan. Selain itu, ThorChain (RUNE) akan melakukan Hard Fork Upgrade pada hari yang sama, meningkatkan keamanan dan fungsionalitas jaringan.