wmhg.org – JAKARTA. Perusahaan baja lapis, PT Tatalogam Lestari memamerkan produk Nexgen dalam ajang Indo Build Tech Expo yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang pada 7-10 Agustus 2024.
Vice President PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi menerangkan, Nexgen merupakan kumpulan produk material bangunan yang diproduksi dengan teknologi baru yang dihimpun dari Jepang, Italia, Australia, dan New Zealand.
Teknologi ini kami bawa ke Indonesia dan kami aplikasikan pada logam hasil produksi dari Tata Metal Lestari seperti Nexalume dan Nexium sehingga menghasilkan berbagai material bangunan yang lebih ringan, kuat, dan tentunya lebih indah yang saat ini dibutuhkan oleh gen z dan gen alfa dalam mencapai Indonesia Emas,” terang Stephanus dalam siaran pers, Minggu (11/8).
Produk-produk Nexgen seperti Domus Fastrac, Purlin, Sakura Roku, Ondulit, Toho, S Gutter dan Speed Panel yang sudah tahan api, dihasilkan dengan teknologi ini. Produk berbasis logam yang disegmentasikan untuk hunian dan industrial ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan material bangunan bagi generasi muda.
Stephanus menerangkan, teknologi-teknologi yang mereka kumpulkan untuk memproduksi produk-produk Nexgen, di bawa ke Indonesia melalui mekanisme joint venture atau mekanisme-mekanisme lain.
Dengan demikian, nantinya diharapkan dapat mendorong adanya investasi baru di tanah air yang pada akhirnya berdampak pada terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia dan meningkatnya perekonomian nasional.
Selain itu, dengan teknologi ini, proses pembangunan di Indonesia juga diharapkan dapat lebh ramah lingkungan. Pasalnya dengan teknologi ini, limbah yang dihasilkan di lokasi konstruksi jadi lebih sedikit karena materal yang digunakan sebagain besar sudah difabrikasi sehingga hanya perlu penginstalasian saja di dilokasi.
Stephanus menjelaskan, Tatalogam Lestari turut menjalin kerjasama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan Jepang.
Resource sharing dan transfer teknologi seperti ini kami harapkan dapat mendukung kemajuan building material di Indonesia. Jadi kita memang tidak bisa hanya bekerja sendiri, kita butuh juga berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memang bisa mendukung kemajuan konstruksi kita. Harapannya, nantinya akan muncul investasi baru yang dapat berdampak pada perekonomian nasional,” pungkas Stephanus.