Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi waktu kepada dunia untuk merundingkan perjanjian dagang dengan AS pada 9 April 2025. Jika tidak hadapi tarif “timbal balik” atau resiprokal yang lebih tinggi.
Mengutip CNN, Sabtu (5/7/2025), dengan hanya lima hari tersia dalam moratorium tarif itu, Gedung Putih diharapkan mulai menyampaikan ke belasan negara mengenai waktu.
Pada Jumat pagi di Joint Base Andrews, Trump akan memberitahukan tarif 10 hingga 12 negara selama lima hari ke depan, merinci tarif baru mereka dalam surat yang akan mulai dikirim Gedung Putih pada Jumat pekan ini. Dalam kebanyakan kasus, tarif baru akan berlaku pada 1 Agustus, demikian disampaikan Trump.
“Nilainya akan berkisar dari tarif mungkin 60%-70% hingga tarif 10% dan 20%, tetapi tarif itu akan berlaku mulai besok,” ujar Trump.
Ia mengatakan, pihaknya telah membuat formulir final dan pada dasarnya akan menjelaskan berapa tarif yang akan dibayarkan oleh negara-negara tersebut.
Pada April, Trump memberlakukan tarif timbal balik sebesar 50% pada sebagian besar mitra dagang AS. Jadi tarif sebesar 60%-70% akan melebihi tarif itu, yang menyebabkan saham jatuh ke wilayah pasar yang lesu. Sementara itu, obligasi dan dolar AS merosot tajam.
Pasar saham dan obligasi AS libur pada Jumat pekan ini untuk memperingati Hari Kemerdekaan. Namun, pasar saham berjangka global merosot.