Jakarta Pemerintah diminta segera turun tangan mengatasi persoalan tumpukan gula pasir di sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur. Hal ini agar bisa segera terjual dan para petani tebu mendapatkan bayaran.
Kalau bisa tidak menunggu pekan depan, besok pun harus ada keputusan. Di regional ini saja, ratusan miliar rupiah belum terbayar. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan dikutip dari Antara, Selasa (12/8/2025).
Dia mendapati tumpukan gula pasir yang belum terjual dalam jumlah besar di sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso, di tengah gula rafinasiyang justru membanjiri pasar.
Dia memaparkan ada sebanyak 4.600 ton gula senilai sekitar Rp 60 miliar belum terjual di PG Prajekan, sedangkan sebanyak 5.000 ton gula setara Rp50 miliar tersisa di PG Assembagoes.
Kemudian, lanjut dia, sebanyak 2.500 ton gula senilai sekitar Rp36 miliar menumpuk di PG Panji, serta sebanyak 3.900 ton gula di PG Wringin Anom tidak terserap pasar selama delapan periode terakhir.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendesak Polri dan Kejaksaan Agung untuk segera turun tangan melakukan penyelidikan terkait dugaan permainan yang menyebabkan gula lokal menumpuk dan tidak terserap pasar.
“Saya minta Polri dan Kejagung usut tuntas dugaan permainan di balik menumpuknya gula lokal di Jatim ini. Jangan tunggu masalahnya membesar. Kalau ada indikasi pelanggaran, tuntaskan dari sekarang. Komisi III tidak mau kasus besar seperti ini baru diungkap di kemudian hari, atau tahun-tahun berikutnya. Kerugiannya kan terjadi sekarang, petani sedang kesusahan,” ujar Sahroni.
Sahroni pun meminta pihak berwajib untuk mengungkap para aktor yang sengaja menciptakan situasi ini untuk meraup keuntungan.
“Apalagi problem utamanya kan sudah terlihat jelas, karena gula rafinasi yang seharusnya khusus industri, dibiarkan membanjiri pasar umum dengan harga murah. Akibatnya, gula lokal tidak terserap, petani kehilangan pendapatan. Maka saya kira ini jelas, diduga kuat ada pihak culas yang mencari untung besar di balik situasi ini. Jadi semua aktornya harus diusut, bahkan sampai kalau ada beking-bekingnya sekalipun,” pungkasnya.