Jakarta – Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah meminta masyarakat membelanjakan uangnya di dalam negeri. Bahkan, untuk produk impor sekalipun.
Perrmintaannya ini bukan tanpa alasan. Salah satunya, untuk menggerakkan ekonomi nasional. Diketahui, salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi bersumber dari konsumsi masyarakat.
Lewat program Belanja di Indonesia Aja, kami ingin mendorong masyarakat membelanjakan uangnya di dalam negeri, bahkan untuk produk impor sekalipun, lebih baik dibeli dari ritel lokal seperti MAP daripada ke luar negeri, kata Budihardjo dalam Konferensi Pers Hari Ritel Moderen Indonesia (Harmoni), di Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Kami percaya, daya beli harus diciptakan, dan lapangan pekerjaan harus diwujudkan. Melalui HARMONI, kami mempertemukan pembeli dan penjual dari sektor pemerintah maupun swasta untuk membuka pintu seluas-luasnya bagi UMKM agar dapat menawarkan produknya dan masuk ke pasar modern, ia menambahkan.Â
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat konsumsi rumah tangga menyumbang 54 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Rangkaian kegiatan Harmoni digadang mampu mempertahankan hal tersebut.
Kami meyakini bahwa sektor ritel, khususnya ritel modern, memiliki peran sentral sebagai penopang ekonomi nasional sekaligus katalis transformasi perdagangan, kata Asisten Deputi Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemenko Perekonomian, Ismariny.