Jakarta – Maskapai di Malaysia harus memberikan opsi pengembalian uang atau refund kepada penumpang jika penerbangannya tertunda selama lima jam atau lebih. Hal ini seiring dengan bergabungnya negara Asia Tenggara ini dengan negara-negara yang meningkatkan hak perjalanan udara konsumen.
Regulator transportasi di seluruh dunia menekan maskapai untuk meningkatkan standar setelah serangkaian perubahan jadwal penerbangan dan praktik bisnis yang dipertanyakan memicu seruan reformasi. Di Australia, Qantas Airways Ltd digugat karena diduga menjual kursi pada ribuan penerbangan yang dibatalkan.
Peraturan baru Malaysia, yang berlaku mulai Senin, juga akan berlaku bagi penumpang yang memilih untuk tidak melanjutkan penerbangan yang tertunda dan memilih untuk membeli penerbangan yang berbeda.
Maskapai andalan negara tersebut telah mengalami serangkaian gangguan karena masalah terkait mesin pada pesawat Airbus SE A330 miliknya. Malaysia Airlines mengatakan awal bulan ini perlu mengurangi jaringan penerbangannya mulai sekarang hingga Desember. Pengembalian dana perlu ditawarkan melalui alat pembayaran asli, kata kementerian transportasi Malaysia.
Malaysia mengatakan maskapai yang terbukti melanggar peraturan baru ini dapat dikenakan denda maksimum 200.000 ringgit (USD46.000). Jumlah itu setara Rp 714,83 juta (kurs ringgit terhadap rupiah di kisaran 3.574). Denda tersebut bisa lebih besar lagi jika melakukan pelanggaran berikutnya.
Awal tahun ini, Departemen Transportasi AS memerintahkan maskapai untuk memberikan pengembalian uang atau refund otomatis untuk penerbangan yang dibatalkan atau ditunda secara signifikan. Perlindungan bagi wisatawan di Amerika Serikat diperkuat setelah meningkatnya keluhan mengenai penolakan atau penundaan pengembalian dana oleh maskapai penerbangan.
Sementara itu, Australia telah mulai berkonsultasi mengenai reformasi grosir untuk meningkatkan persaingan dan hak-hak konsumen dalam penerbangan, termasuk mempermudah pengembalian uang penumpang.
Chief Executive Officer Qantas Vanessa Hudson, saat berbicara dengan investor setelah rilis hasil keuangan setahun penuh maskapai tersebut pada Kamis, mengatakan memaksa maskapai untuk mengembalikan tarif atas pembatalan dan penundaan hanya akan menambah biaya tiket, karena maskapai akan berusaha menutup biaya tambahan tersebut. di tempat lain.
Reporter:Satrya Bima Pramudatama