Jakarta Perusahaan perangkat lunak enterprise resource planning (ERP) asal Singapura HashMicro melakukan integrasi ERP dengan kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) guna memperkuat transformasi sektor bisnis di kawasan Asia Tenggara.
Technology Brand Manager HashMicro Syifa Fadiyah menyatakan perlu adanya perubahan perspektif terhadap ERP yang mana perangkat lunak tersebut tak lagi cukup sekadar berfungsi sebagai penyimpan data dan alat otomasi dasar.
ERP harus berevolusi menjadi sistem yang mampu berpikir layaknya manusia dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas (untuk mendukung sektor bisnis), kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (30/8/2025).
Menurut dia, banyak tantangan bisnis berakar dari ERP lama yang fiturnya stagnan dan dianggap baik, justru karena kompleksitasnya. Padahal, kompleksitas semacam itu sudah tidak relevan di era bisnis yang bergerak serba cepat.
ERP yang dibutuhkan saat ini harus ringkas, intuitif, dan responsif, bukan malah membebani pengguna dengan kurva pembelajaran yang rumit, ujarnya.