Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerja sama ekonomi dengan mitra dagang strategisnya di Eropa. Salah satunya melalui perjanjian dagang komprehensif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang kini telah memasuki tahap akhir penyusunan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, lebih dari 90% isi dokumen perjanjian IEU-CEPA telah disepakati. Hanya tersisa beberapa isu teknis yang masih dibahas di tingkat Chief Negotiator dan kelompok kerja terkait.
Proses perundingan substansi IEU-CEPA ini sudah masuk tahap terakhir. Hampir seluruh substansi telah disepakati, kata Airlangga dalam Diseminasi Perundingan IEU-CEPA di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (14/6/2025).
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan bahwa Uni Eropa telah menyetujui hasil pertemuan terakhir di Brussels, dan kedua belah pihak menargetkan perjanjian dapat diumumkan bersama oleh Presiden Prabowo dan Presiden Uni Eropa dalam waktu dekat.
Target Teken September, Siap Masuki Proses Legislasi
Menurut rencana, Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maroš Šefčovič, akan datang ke Indonesia pada September 2025 untuk menandatangani nota kesepahaman. Setelah itu, proses hukum akan dilanjutkan dengan ratifikasi oleh 27 negara anggota Uni Eropa dan juga oleh parlemen Indonesia.
Adapun perjanjian ini diyakini membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor Indonesia, khususnya komoditas unggulan seperti kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, produk oleokimia, alas kaki, tekstil, besi baja, ikan kaleng (tuna), dan mesin industri.