Jakarta Harga emas naik sekitar 1% pada hari Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Lonjakan harga emas ini didorong data inflasi Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga bulan depan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (30/8/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,9% menjadi USD 3.447,09 per ons. Harga emas batangan naik 4,8% di bulan Agustus. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 1,2% menjadi USD 3.515,70.
Dolar tetap stabil, tetapi diperkirakan akan mengalami penurunan bulanan sebesar 2,2%. Dolar yang lebih rendah membuat emas lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Belanja konsumen AS meningkat pesat di bulan Juli, sementara inflasi inti meningkat karena tarif impor menaikkan harga beberapa barang. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS naik 0,2% secara bulanan, dan naik 2,6% secara tahunan (year-on-year) – keduanya sesuai dengan ekspektasi.
“Kami memiliki ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, atau mungkin dua kali, sepanjang tahun ini, (yang) secara umum mendukung harga komoditas secara keseluruhan, termasuk emas dan perak,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Para pedagang meningkatkan prediksi mereka untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh bank sentral AS pada pertemuan kebijakan bulan September menjadi probabilitas 89%, naik dari 85% sebelum data tersebut.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.