Jakarta Harga emas bertahan stabil pada hari Selasa (rabu waktu Jakarta) karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat mengimbangi dukungan dari taruhan pemotongan suku bunga AS. Sementara para pelaku pasar menunggu pengumuman Presiden AS Donald Trump tentang penunjukan pejabat Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang baru.
Dikutip dari CNBC, Rabu (6/8/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,1% menjadi USD 3.376,80 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 24 Juli pada hari Senin. Sedangkan harga emas berjangka AS juga naik 0,1% menjadi USD 3.430.
Kurs dolar naik 0,2%, membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn mengatakan, kurs dolar yang lebih kuat sedang menekan emas saat ini, tetapi ekspektasi bahwa Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September tetap sangat mendukung emas,.
Pasar saat ini memperkirakan dua pemotongan suku bunga pada akhir tahun, dimulai pada bulan September setelah data perekrutan bulan Juni yang secara tak terduga lemah pada hari Jumat.
Emas digunakan sebagai tempat penyimpanan nilai yang aman selama ketidakpastian politik dan keuangan, dan tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak menghasilkan bunga.