Jakarta Zurich Insurance Group (Zurich) merilis laporan terbaru berjudul Climate Risks: Strategies for Building Resilience in a More Volatile World. Laporan ini menyoroti perlunya aksi bersama menghadapi dampak cuaca ekstrem dan bencana alam yang makin sering terjadi.
Dalam laporan ini, Zurich juga memaparkan tingginya biaya akibat peristiwa tersebut, peran penting industri asuransi, serta rekomendasi bagi pembuat kebijakan untuk membangun masyarakat dan perekonomian yang lebih tangguh terhadap risiko iklim.
Asuransi memiliki peran penting dalam melindungi rumah tangga, pelaku usaha, dan pemerintah dari kerugian finansial akibat bencana. Akan tetapi, cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian, mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi. Zurich mendorong pendekatan baru yang menitikberatkan pada pengurangan risiko dan perluasan jangkauan perlindungan asuransi.
“Industri asuransi memiliki peran penting dalam memperkuat ketahanan terhadap risiko iklim secara fisik. Namun, untuk mengatasi meningkatnya biaya akibat cuaca ekstrem dan bencana alam, diperlukan tindakan kolektif dan segera. Laporan ini menjadi panduan untuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat berkolaborasi dalam menghadapi tantangan yang semakin besar yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem dan bencana alam, kata CEO Europe, Middle East & Africa (EMEA) and Bank Distribution Zurich, Alison Martin dikutip Selasa (27/5/2025).
Menurut Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce) dalam satu dekade terakhir bencana seperti badai, banjir, dan kebakaran hutan menyebabkan kerugian ekonomi hingga USD 2 triliun. Frekuensi dan intensitas kejadian ini terus meningkat, diperparah oleh perubahan iklim jangka panjang seperti kenaikan suhu, permukaan laut, dan perubahan pola hujan.