Jakarta Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Joga Dharma Setiawan mengatakan, industri pertahanan memiliki potensi sangat besar. Di tingkat nasional, kebutuhan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan sistem pendukungnya mendorong industri pertahanan untuk tumbuh lebih kuat dan terintegrasi.
Menurut Joga, pemerintah juga mendorong peningkatan TKDN dan kemandirian teknologi nasional, di mana Len Industri punya posisi yang sangat strategis. “Kami dapat perintah dari Presiden Prabowo untuk lebih banyak transfer produksi, transfer manufaktur didalam negeri, tidak boleh hanya beli, dan kami siap untuk itu,” ujar Joga saat ditemui di Booth PT Len Industri di ajang Indo Difence and Expo Forum, di PRJ Kemayoran, Sabtu, (14/6).
Yoga mengungkapkan presiden juga memberikan tugas PT Len Industri untuk menyeleksi produk ataupun teknologi pertahanan yang masuk untuk kemudian ditindaklanjuti melalui kerjasama ataupun pembelian. PT Len Industri menapaki industri pertahanan sejak awal tahun 2000-an.
Namun, fondasi keterlibatan PT Len Industri sudah dimulai sejak era sebelumnya melalui pengembangan teknologi komunikasi dan elektronik. Seiring dengan kebutuhan strategis nasional, PT Len Industri memperluas kiprahnya untuk memenuhi kebutuhan sistem-sistem militer seperti komunikasi taktis, radar, sensor, hingga pengembangan sistem C4ISR yang menjadi tulang punggung sistem komando dan kendali modern.
Dijelaskan, saat ini PT Len Industri berperan sebagai produsen dan integrator sistem dalam sektor pertahanan, khususnya pada komponen teknologi sensing, komunikasi, dan komando.
“Saat ini kami memproduksi dan mengintegrasikan Sistem radar dan sensor (sensing), Jaringan komunikasi yang interoperable, aman, dan real-time, Sistem komando dan kendali (C4ISR), Sistem navigasi dan pemantauan, UAV (drone) taktis dan sistem pendukungnya,” ujarnya.