Jakarta – Bulan September 2025 hanya tinggal hitungan hari, dan para pedagang kripto mulai waspada. Sejarah mencatat, bulan ini kerap menjadi periode sulit bagi Bitcoin (BTC). Data dari Coinglass menunjukkan bahwa secara historis, Bitcoin telah mencatat kerugian rata-rata sekitar 67% setiap September.
Mengutip Bitcoin.com Minggu (31/8/2025), meski ada pengecualian pada 2015, 2016, 2023, dan tahun lalu ketika Bitcoin berhasil ditutup hijau, pola “kutukan September” tetap jadi pembicaraan hangat di kalangan investor.
“Sebagai informasi, September telah lama menjadi bulan terburuk untuk imbal hasil bitcoin. Waktu yang tepat untuk membeli dengan harga murah,” tulis seorang pengguna di X (Twitter).
Sementara itu, akun analisis Trendspider menambahkan,
“September bukan hanya sulit untuk saham. Ini juga merupakan salah satu bulan terlemah BTC sejak 2015.”
Mengapa September Buruk bagi Bitcoin?
Menurut analis Illya Gerasymchuk, tekanan biasanya datang dari kenaikan suku bunga repo dan melambatnya pinjaman di akhir kuartal, termasuk bulan September. Selain itu, 15 September merupakan batas waktu pembayaran pajak perusahaan di Amerika Serikat.
Faktor ini kerap menguras likuiditas global, sehingga membebani harga aset berisiko, termasuk mata uang kripto.