Jakarta – Lonjakan harga Ethereum (ETH) hingga menyentuh level impresif USD 4.780 atau kurang lebih Rp 77,373 juta (kurs Ro 16.186 per USD) belakangan ini ternyata tidak hanya membawa euforia bagi investor, tetapi juga keuntungan besar bagi kelompok peretas.
Data on-chain mengungkapkan setidaknya tiga serangan siber besar berhasil memanfaatkan momentum kenaikan harga untuk meraup keuntungan berlipat dari aset curian.
Situasi ini kembali memicu kekhawatiran tentang celah keamanan di dunia kripto.
Radiant Capital Jadi Sasaran
Dikutip dari coinmarketcap, Senin (18/8/2025), pada Oktober lalu, protokol Radiant Capital mengalami serangan terencana dengan kerugian mencapai USD 53 juta. Serangan ini dikaitkan dengan kelompok yang diduga berafiliasi dengan Korea Utara.
Dari hasil rampasan tersebut, para peretas mengonversi sebagian aset menjadi 21.957 ETH, lalu baru-baru ini mencairkan 9.631 ETH senilai USD 44 juta ke dalam stablecoin.
Meski sudah menarik sebagian besar keuntungan, peretas masih menyimpan 12.326 ETH dan sejumlah stablecoin lain, dengan nilai total sekitar USD 48,3 juta—lebih tinggi dibandingkan nilai awal yang dicuri.
Radiant Capital menegaskan pihaknya menanggapi insiden ini dengan sangat serius.