wmhg.org – JAKARTA. Pengembang properti nasional terus beradaptasi menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah pemanfaatan teknologi digital, khususnya dalam bidang pemasaran.
Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Kalimantan Selatan baru-baru ini menggelar Short Course Special Marketing Strategy, Implementation and Practice, yang diikuti oleh 110 pengembang. Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Daerah (Musda) XII REI Kalsel 2025.
Pakar digital marketing Andy Kesuma Nathanael menyampaikan bahwa pengembang perlu membangun competitive advantage melalui strategi digital marketing yang tepat. Ia menyoroti bahwa seluruh segmen properti tengah menghadapi tantangan tersendiri.
“Segmen perumahan bersubsidi terkendala problem Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini terjadi akibat maraknya pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol),” tutur Andy dalam keterangannya, Jumat (9/5).
Ketua DPD REI Kalsel, Ahyat Sarbini, menyatakan pentingnya digital marketing untuk mendukung penjualan dan meningkatkan kompetensi SDM anggota. “Anggota REI sudah terbiasa dengan medsos seperti Facebook dan Instagram. Tinggal dimaksimalkan untuk promosi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan dan Musda XII, Budi Harto, menambahkan bahwa pengembang perlu memanfaatkan teknologi secara mandiri. “Tidak harus menyewa profesional. Tim internal pun bisa menciptakan konten pemasaran yang efektif,” pungkasnya.
Selanjutnya: AC Ventures Perkuat Investasi Iklim dan Inklusif Gender Lewat Program IFC
Menarik Dibaca: 4 Probiotik Terbaik untuk Asam Lambung, Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News