INPP Targetkan Antasari Place Tuntas 2025, Fokus Perkuat Bisnis Hospitality

wmhg.org – JAKARTA. PT Indonesia Paradise Property Tbk (INPP) menargetkan penyelesaian proyek Antasari Place pada tahun 2025.

Proyek ini digadang menjadi portofolio perseroan yang ke-26 sekaligus strategi untuk memperkuat recurring income, khususnya dari segmen hospitality.

Presiden Direktur INPP Anthony Prabowo Susilo menjelaskan, Antasari Place memiliki nilai strategis lantaran sebelumnya sempat terbengkalai selama tujuh tahun.

INPP resmi mengambil alih proyek tersebut pada Juni 2021, setelah pengembang lama menghadapi masalah hukum.

“Paradise Indonesia mengambil langkah akuisisi untuk memastikan konsumen tidak kehilangan aset jika pengadilan memutuskan pailit bagi pengembang sebelumnya. Kini, proyek ini berhasil kami kembangkan menjadi kompleks residensial modern dengan kawasan ritel terintegrasi,” ujar Anthony dalam keterangannya, Selasa (2/9).

Progres pembangunan cukup signifikan. Hingga saat ini, sekitar 85% dari total 714 unit sudah terjual, atau lebih dari 600 unit telah memiliki pemilik tetap.

Proses serah terima unit kepada konsumen juga sudah dimulai sejak Desember 2024.

Antasari Place resmi beroperasi pada Maret 2025 dan sudah dihuni oleh konsumen. Fasilitas ritel di kawasan ini pun mulai beroperasi sejak Juni lalu.

Selanjutnya, INPP akan meresmikan serviced apartment Citadines Antasari Place sebagai bagian dari pengembangan kawasan.

Selain Antasari Place, INPP kini memiliki enam proyek residensial lain, antara lain Keraton, One Residence, Residence Beachwalk, fX Sudirman, dan 31 Sudirman.

Di luar residensial, portofolio INPP juga cukup gemuk. Perusahaan ini mengelola 14 hotel dengan delapan brand ternama seperti Sheraton Bali, Grand Hyatt, HARRIS Hotel, Hyatt Place, Yello, Aloft, Maison Aurelia, dan Pop Hotel.

INPP juga memiliki enam pusat perbelanjaan ikonik, di antaranya Beachwalk Shopping Center, Plaza Indonesia, fX Sudirman Shopping Center, 23 Paskal Shopping Center, Park 23 Creative Hub, serta The Plaza.

  INPP Chart by TradingView

Selanjutnya: Banyak Ditopang Saham Big Caps, Penguatan IHSG Masih Semu dan Rapuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News