wmhg.org – JAKARTA. Program makan bergizi gratis bakal masif dilakukan mulai tahun depan. Adapun nilai makanan pada program besutan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka ini dipastikan berbeda di tiap daerah.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresiden, Hasan Nasbi mengatakan bahwa saat ini pemerintah baru saja membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) yang bakal menjalankan program tersebut.
Katanya, BGN sedang merampungkan susunan organisasi hingga segala macam perencanaan anggaran yang diharapkan segera selesai dalam waktu dekat.
Saat ini Badan Gizi Nasional sedang merampungkan susunan organisasi, tata kelola, kantor, dan perencanaan anggaran. Kita harapkan dalam waktu dekat akan segera rampung, ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/9).
Hasan mengungkapkan, nilai makanan yang disalurkan nantinya akan berbeda di tiap-tiap daerah untuk per sajian sajian. Pasalnya, yang menjadi acuan BGN adalah ketercukupan gizi.
Acuan BGN nanti adalah soal ketercukupan gizi. Ini diputuskan oleh ahli gizi. Jadi akan ada daerah yang lebih tinggi atau lebih rendah harganya dibandingkan daerah lain, ungkapnya.
Meski begitu, kata Hasan yang juga merupakan Anggota Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran tersebut menuturkan bahwa sejauh ini pihaknya telah menetapkan harga rata-rata per sajian yakni sekitar Rp 15.000.
Sejauh ini kalau dirata-ratakan, per sajiannya kurang lebih Rp 15.000, tuturnya.
Lebih lanjut, Hasan menambahkan, program ini akan dilakukan secara bertahap dalam periode lima tahun ke depan. Menurutnya, di 2025 merupakan tahun di mana program ini bakal masif dijalankan.
Untuk tahun 2025 direncanakan akan mengkaver 20 juta penerima manfaat. Program masif akan berjalan di awal tahun 2025, tandasnya.
Untuk diketahui, Pemerintahan Presiden Jokowi dan pemerintahan baru Prabowo-Gibran telah menyepakati anggaran untuk program makan bergizi gratis mencapai Rp 71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.