wmhg.org – JAKARTA. Bank Indonesia dan 9 Kementerian/Lembaga (K/L) yang tergabung dalam Satgas Nasional Local Currency Transaction (LCT) memperkuat komitmen peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi ekonomi dan keuangan dengan negara mitra.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan, 9 K/L tersebut di antaranya Kemenko Perekonomian, Kemenko Marves, Kemenkeu, Kemendag, Kemenperin, Kemenlu, Kementerian BUMN, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Komitmen memperkuat mata uang lokal dalam transaksi ekonomi dan keuangan dengan negara mitra ini diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Koordinasi dalam Rangka Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satgas Nasional Transaksi Mata Uang Lokal guna mendorong implementasi penggunaan mata uang lokal (Local Currency Transaction /LCT) dalam transaksi bilateral yang menjadi salah satu program Pemerintah dalam penguatan ekonomi nasional.
PKS ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (NK) yang telah disepakati sebelumnya pada 5 September 2023. Seremoni penandatanganan PKS dilakukan setelah Pertemuan Komite Kerja Tingkat Deputi Satgas Nasional LCT yang juga digelar hari ini (29/8) di Jakarta.
Erwin menyebut, langkah pertama yang akan dilakukan satgas untuk memperkuat mata uang lokal dalam transaksi ekonomi dan keuangan dengan negara mitra adalah dengan melakukan penyusunan Rencana Strategis (Strategic Business Plan/SBP), program kerja, dan quick wins yang akan dimulai dari masing-masing komite kerja.
Kemudian, berupaya untuk mencapai akan difokuskan pada tiga hal utama yaitu sosialisasi, insentif, dan sinergi (SIS).
“Melalui tiga fokus utama tersebut diharapkan akan memperkuat ekosistem LCT, memperdalam pasar keuangan, dan meningkatkan efisiensi pasar valas yang mendukung stabilitas nilai tukar, dan meningkatkan perdagangan dan investasi,” tutur Erwin kepada Kontan, Jumat (30/8).
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan, kesepakatan ini merupakan langkah konkret untuk menjalankan komitmen, kerjasama, dan sinergi kebijakan dalam mengakselerasi implementasi LCT, serta menjadi panduan pelaksanaan kerja sama dan koordinasi Satgas Nasional LCT serta seluruh pihak dalam mendorong peningkatan realisasi LCT, dengan dukungan sinergi program kerja antar anggota Satgas Nasional LCT.
“Lebih lanjut, langkah ini diharapkan dapat mendukung upaya diversifikasi mata uang dalam transaksi bilateral sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko di tengah tingginya ketidakpastian global, serta upaya pendalaman pasar keuangan dan stabilisasi nilai tukar,” tutur Destry dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/8).
Sejalan dengan itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan menyambut baik inisiatif implementasi LCT dalam transaksi ekonomi dan keuangan lintas negara.
“Hal ini telah menunjukkan hasil yang sangat positif, tercermin dari transaksi yang meningkat pesat baik dari sisi nilai transaksi maupun jumlah pengguna,” kata Ferry.