Jakarta Tren fashion berkelanjutan semakin digemari, terutama di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu pelopornya adalah Qaniacraft Ecoprint, usaha tekstil asal Kranggan Permai, Bekasi, yang digagas oleh Aminah Tri Astuti. Dengan konsep sustainable fashion, ia memanfaatkan daun dan pewarna alami untuk menciptakan motif unik di atas kain.
Inspirasi usaha ini muncul dari hal yang tidak terduga. Aminah mengenal teknik ecoprint ketika membantu anaknya mengerjakan tugas sekolah. “Anak saya waktu itu dapat tugas membuat shibori. Saat mencari referensi di internet, saya justru menemukan teknik ecoprint. Dari situ saya coba sendiri di rumah, meski percobaan pertama gagal karena saya salah pakai alat,” ujarnya.
BACA JUGA:Nikmati Harga Spesial Tiket BRI Super League Hanya 1 Rupiah dan Diskon hingga 40% lewat BRImo
BACA JUGA:Dari Workshop Rumahan ke Fashion Show, Qaniacraft Tumbuh Lewat Rumah BUMN BRI
Alih-alih berhenti, kegagalan itu justru memicu semangat Aminah untuk terus mencoba. Di masa pandemi, ia memperdalam teknik ecoprint lewat workshop daring dan bergabung dengan komunitas pengrajin.
Kini, Qaniacraft menghasilkan berbagai produk fashion seperti pashmina, outer, vest, hingga pakaian modern berbahan alami. Semua dibuat manual dengan proses yang teliti dan memakan waktu dua hingga tiga minggu, termasuk tahapan scouring dan mordan untuk memastikan warna alami menempel sempurna.
“Selama pandemi saya banyak belajar dari komunitas. Setelah situasi membaik, kami mulai belajar tatap muka dan ikut berbagai pelatihan, termasuk soal bisnis dan desain motif,” kata Aminah.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/1041287/original/081496000_1446466762-20151101-Penyimpanan-Uang-Jakarta-03.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5297312/original/099120200_1753681058-Gemini_Generated_Image_l7vwr5l7vwr5l7vw.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3271750/original/055065600_1603102549-20201019-Harga-Emas-Hari-Ini-Stabil-1.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2222993/original/044279600_1526974830-1.jpg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/4089307/original/075313700_1657837181-Harga_Emas_Hari_Ini.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4103061/original/071480700_1658923819-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4103059/original/076150000_1658923818-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5229406/original/011619000_1747919437-close-up-busy-businesswoman.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1369943/original/032417700_1476098428-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2890385/original/036007700_1566535931-20190823-Harga-Emas-Antam-Turun-Rp-4.000-per-Gram5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4282581/original/072799000_1672910732-Imbas_potensi_perlambatan_ekonomi_nilai_rupiah_melemah_terhadap_dollar-ANGGA_1.jpg)