Jakarta – Harga emas global menghabiskan sepekan kemarin dalam fase mencari arah setelah sempat terguncang oleh isu tarif Swiss pada pekan sebelumnya. Rilis data inflasi dan sentimen konsumen yang beragam membuat pelaku pasar enggan membuka posisi baru secara agresif.
Melansir Kitco News, Senin (18/8/2025), harga emas spot dibuka di USD 3.394,89 per ons pada awal pekan lalu. Namun tekanan jual mulai terasa seiring meredanya isu tarif tersebut, sehingga harga terkoreksi ke USD 3.373, bahkan sempat jatuh di bawah USD 3.350 pada Senin pagi.
BACA JUGA:Prediksi Harga Emas Pekan Depan, Siap Jual atau Beli?
BACA JUGA:Harga Emas Antam 16 Agustus 2025 Lengser dari Level Rp 1.900.000, Cek Rinciannya
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Hari Ini 16 Agustus 2025: Cek yang Paling Murah!
BACA JUGA:Emas Turun 1,8% Sepekan, Investor Menanti Hasil Pertemuan Trump-Putin
Baca Juga
-
Harga Emas Perhiasan 17 Agustus 2025: Rincian di Raja Emas dan Laku Emas
-
Fluktuasi Harga Emas Antam Sepekan 11-16 Agustus 2025: Anjlok Rp 49.000
-
Hartadinata Kenalkan Emas Edisi Kemerdekaan, Ada Diskon Rp 17.000
Hingga pertengahan pekan, pergerakan emas cenderung sideways dalam rentang tipis sekitar USD 30. Emas menyentuh level terendah di USD 3.335 pada Selasa, lalu kembali naik ke USD 3.367 pada Rabu setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sesuai ekspektasi pasar.
Survei Kitco News menunjukkan mayoritas analis Wall Street memperkirakan harga emas akan tetap bergerak mendatar pada pekan ini. Namun investor ritel justru lebih optimistis emas bisa menguat pada minggu ini.
“Banyak hal bergantung pada hasil pertemuan hari ini antara Presiden Trump dan Putin,” kata Chairman and CEO of Adrian Day Asset Management Adrian Day.