Jakarta – Harga emas dunia atau XAU/USD memasuki fase pergerakan yang relatif stabil dengan kecenderungan menguat secara moderat. Kondisi ini terjadi seiring pelaku pasar terus mencermati arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) serta berbagai dinamika global menjelang akhir tahun.
Sentimen terhadap harga emas saat ini masih ditopang ekspektasi bahwa suku bunga acuan berpotensi kembali turun. Di saat yang sama, pergerakan Dolar AS diperkirakan cenderung melemah atau bergerak terbatas.
BACA JUGA:Harga Emas Dunia Berpeluang Tembus Rekor, Logam Mulia Diproyeksi Rp 2,6 Juta
BACA JUGA:9 Model Gelang Emas Bangle dengan Permata Buat Ibu 40 Tahun, Desain Elegan Abadi
BACA JUGA:Benarkah Kadar Emas Berkurang Jika Sering Dipakai? Pahami Faktanya
Kombinasi tersebut membuat emas tetap menarik sebagai aset non-berimbal hasil, meskipun investor memilih bersikap lebih hati-hati.
Analisis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, pergerakan harga emas masih berada dalam fase bullish moderat. Secara teknikal, tren utama masih mengarah ke atas, namun disertai periode konsolidasi yang mencerminkan sikap wait and see pelaku pasar. Saat ini investor belum sepenuhnya berani mendorong harga lebih agresif.
“Pasar belum sepenuhnya berani mendorong harga lebih agresif karena menanti konfirmasi dari data inflasi dan tenaga kerja AS,” jelas Andy dalam keterangan tertulis, Minggu (21/12/2025).
Kondisi tersebut membuat pergerakan harga emas cenderung bergerak dalam rentang terbatas, sambil menunggu katalis yang lebih kuat dari sisi fundamental global.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/17/669022889.jpg)
/2025/10/18/344661075.jpg)
/2025/10/17/1921234742.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)






:strip_icc()/kly-media-production/medias/4671034/original/080474000_1701433312-WhatsApp_Image_2023-12-01_at_17.14.40.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4869299/original/047207100_1718880148-20240620-Bank_Indonesia-ANG_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452618/original/058589300_1766411132-Kepala_Departemen_Kebijakan_Makroprudensial_BI__Solikin_M._Juhro-2.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/922933/original/083727700_1436362530-20150708-Penukaran-Uang-Jelang-Lebaran-Jakarta-07.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1180,20,0)/kly-media-production/medias/3459070/original/059168700_1621367194-20210403101513_IMG_8484.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451624/original/099182700_1766318683-d826b58f-70ec-443e-be34-827f08058d1b.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1230533/original/005867600_1463022069-Banner_Gaji_PNS.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451728/original/052354100_1766360742-Mobilitas_masyarakat_di_jalur_penyeberangan_Jawa-Sumatera_makin_ramai-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451732/original/089678900_1766362484-Menteri_PKP_Maruarar_Sirait_memulai_pembangunan_hunian_tetap__huntap__bagi_masyarakat_terdampak_bencana_di_Sumatera_Utara__Sumut_..jpg)