Bogor – Sebagai bagian dari komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, Bank Mandiri melalui program Mandiri Sahabat Desa menggulirkan inisiatif pemberdayaan pertanian sorgum di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Kolaborasi ini dijalankan bersama Koperasi Produsen Gerak Nusantara Bogor Raya (K-GNBR) guna mendorong pertumbuhan ekonomi desa berbasis pertanian berkelanjutan.
Melalui program ini, Bank Mandiri memberikan edukasi teknis pertanian modern dan pelatihan intensif selama 10 bulan. Sebanyak 50 peserta dilatih budidaya sorgum, sementara 50 lainnya dibekali keterampilan mengolah sorgum menjadi pakan ternak. Tak hanya itu, 100 peserta juga mendapat pelatihan pengolahan sorgum skala besar dan produksi tepung sorgum, sebagai upaya menciptakan nilai tambah dari hasil panen sekaligus mendorong inovasi agrikultur di tingkat desa.
BACA JUGA:Transaksi QRIS Lintas Negara di Livin’ by Mandiri Melonjak Tiga Kali Lipat, Bukti Komitmen Permudah Nasabah
Baca Juga
-
Hartadinata Abadi Perpanjang Pinjaman dari Bank Mandiri, Ini Tujuannya
-
Bank Mandiri Perkuat Prinsip ESG Lewat Aksi Nyata Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Garuda Muda Melaju ke Final ASEAN U-23 Mandiri Cup 2025 Usai Tumbangkan Thailand Lewat Adu Penalti
Tak berhenti di situ, Bank Mandiri juga mendistribusikan alat produksi pertanian berupa mesin rontok, sosoh, dan penepung sorgum, serta mesin chopper batang daun sorgum, dan alat olahan turunannya. Termasuk edukasi terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong akses pembiayaan produktif juga diberikan kepada petani guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
Dalam menyukseskan program ini, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor serta Tambiyaku sebagai salah satu alumni Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun 2023 yang telah berpengalaman dalam bidang pertanian dan pengolahan produk pertanian.
Adapun peluncuran Mandiri Sahabat Desa ini ditandai dengan pemotongan bulir dan batang daun sorgum serta uji coba mesin sosoh dan penepung bantuan dari Bank Mandiri pada Rabu (30/07) di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini disaksikan oleh Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT)Ahmad Riza Patria, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Daerah Tertinggal PDT Tabrani, Regional CEO Bank Mandiri Region V/Jakarta 3 Lourentius Aris Budiyanto serta Founder dan CEO Tambiyaku Muhammad Bayu Hermawan.
Wakil Menteri Desa dan PDT, Ahmad Riza Patria, menyampaikan bahwa sorgum bukan sekadar komoditas alternatif, tetapi bagian penting dari strategi besar ketahanan pangan nasional.
Sorgum adalah cermin kemandirian desa. Melalui budidaya sorgum, kita bukan hanya menanam benih pangan, tetapi juga benih harapan, kedaulatan, dan kemajuan desa. Kegiatan ini merupakan wujud nyata gotong royong dalam pembangunan desa, sekaligus bentuk nyata dari kolaborasi octahelix yang melibatkan dunia usaha termasuk perbankan, komunitas, dan masyarakat desa. Inilah bukti bahwa membangun desa adalah tanggung jawab kolektif bangsa, paparnya.
Ia menegaskan bahwa inisiatif seperti ini merupakan inspirasi bagi seluruh pihak bahwa desa bisa menjadi pusat inovasi dan ketahanan, bukan hanya sekadar penerima pembangunan, tetapi pelaku utama pembangunan itu sendiri.
“Kami berharap program Mandiri Sabahat Desa ini mampu meningkatkan hasil panen, menciptakan lapangan kerja baru, serta melibatkan perempuan desa dalam pembudidayaan sorgum. Langkah ini turut berperan dalam mengaktifkan lahan-lahan tidur tidak produktif di Kecamatan Jasinga dan mendukung ketahanan pangan lokal,” tambah Regional CEO Bank Mandiri Region V/Jakarta 3 Lourentius Aris Budiyanto.
Langkah strategis Bank Mandiri ini sejalan dengan semangat HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju. Juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal mewujudkan kedaulatan pangan, mengaktifkan lahan tidur, dan mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.
Lantaran, program berkelanjutan ini bisa meningkatkan penyediaan panen hingga 40-50 ton per bulan dari lahan seluas 10 hektar. Sekaligus meningkatkan nilai jual sorgum menjadi Rp 5.000–6.000/kg.
Aris menyebut Mandiri Sahabat Desa dirancang khusus untuk memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai kegiatan yang berfokus pada peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Kami ingin membangun desa yang lebih kompetitif dan mandiri, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus memperluas program Mandiri Sahabat Desa lewat kolaborasi dengan berbagai pihak,” tutup Aris.
(*)
Foto PilihanHari Mangrove Sedunia 2025, BRI Tunjukkan Aksi Nyata Selamatkan Ekosistem Pesisir Muara Gembong Bekasi Lewat BRI Menanam – Grow & Green