Jakarta – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menginginkan kopi Ijen dari lahan milik PT Perhutani untuk diekspor. Harapannya, langkah itu bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat yang ikut mengelola.
Pria yang akrab disapa Tiko itu menyampaikan, ada 40 petani dari Masyarakat Desa Hutan yang terlibat dalam mengelola lahan seluas 18,06 hektare. 14,06 hektare di antaranya telah ditanami kopi berbagai jenis sejak 2019.
Kami sangat mengapresiasi langkah Perhutani melalui model kemitraan seperti di KPH Bondowoso ini. Kita yakin kopi Ijen ini bagus kualitas ekspor. Kita (Kementerian BUMN) punya program PMO Kopi, Perhutani punya lahan yang luas, masyarakat tanam kopi dan dibina oleh PTPN hasilnya diolah dan menjadikan nilai tambah yang tinggi,” ujar Tiko, mengutip keterangan resmi, Selasa (3/6/2025).
Sementara itu, Plt. Direktur Utama Perhutani, Natalas Anis H, menyampaikan pihaknya terus mengembangkan program-program agroforestri seperti Project Management Office (PMO) Kopi & Kakao Nusantara ini.
Melalui program Kemitraan Perhutani, kami berupaya mengoptimalkan value added bagi masyarakat dan UMKM lokal melalui sinergi berbagai pihak, ucapnya.
Dengan LMDH, kami tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat desa hutan, mendukung penuh agenda nasional Asta Cita yaitu pembangunan dari desa, tambahnya.