Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyoroti soal keterlibatan Indonesia dalam Islamic Development Bank (IsDB). Sri Mulyani menuturkan, meski merupakan pemegang saham terbesar ketiga IsDB, Indonesia belum memiliki perwakilan di level pimpinan tertinggi institusi tersebut.
Sri Mulyani menyebut hal ini sebagai pekerjaan rumah besar, terutama terkait penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di panggung internasional.
“Tidak ada satu pun Vice President dari Islamic Development Bank dari Indonesia, yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Tidak ada di dalam senior management profesional yang menonjol. Saya selalu menyampaikan bahwa banyak tantangan kita dan ini harus menjadi PR bagi kita” kata Sri Mulyani dalam Sarasehan Ekonomi Islam, Kamis (15/5/2025).
Kepemilikan Saham
Sri Mulyani menjelaskan peningkatan porsi kepemilikan saham Indonesia di IsDB adalah bagian termudah, karena hanya memerlukan kontribusi modal.
Tantangan sebenarnya, menurutnya, adalah bagaimana SDM Indonesia bisa berkiprah dan diakui dalam manajemen senior di lembaga keuangan syariah multilateral tersebut.
“Kita mungkin bisa mengambil peranan sebagai shareholder, tapi belum tentu kita bisa menjadi pengelola yang membesarkan institusi,” ujar Menkeu.