Jakarta PT PLN (Persero) memproyeksikan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025, konsumsi listrik diperkirakan turun sekitar 16% dari pemakaian rata-rata pada hari kerja biasa.
Secara umum karena penggunaan listrik ketika libur panjang seperti ini biasanya turun cukup besar, tadi diperkirakan akan turun sekitar 16% dari pemakaian listrik rata-rata hari kerja kemarin, sehingga cadangan kita akan menjadi semakin besar, kata EVP Operasi System Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) Dispriansyah, dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2024-2025, di kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Penurunan ini memberikan dampak positif, karena cadangan daya menjadi semakin besar. Dalam kondisi normal, cadangan daya PLN rata-rata sekitar 25-26%. Namun, saat memasuki masa siaga, angka cadangan daya diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 35%, sehingga PLN tidak terlalu khawatir terkait kesiapan pasokan listrik.
Jadi, dari sisi kesiapan pasokan tidak terlalu khawatir kita karena justru di masa ini cadangan kita akan semakin tinggi, ujarnya.
Kendati, cadangan daya yang semakin besar memberikan rasa aman terkait kestabilan pasokan listrik, Dispriansyah mengatakan yang menjadi perhatian PLN adalah cuaca ekstrem.
Untuk menghadapi kemungkinan gangguan yang disebabkan oleh cuaca buruk, PLN telah menerapkan berbagai inovasi digital dalam sistem ketenagalistrikan, salah satunya adalah penerapan smart grid.
Nah yang menjadi kekhawatiran kami adalah cuaca sekarang ini sedang sangat tidak bersahabat. Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem ini kami PLN sudah menerapkan inovasi digital untuk merespon gangguan, ujarnya.
Smart grid mencakup berbagai sistem digital seperti smartplant, smart control system, dan smart distribusi. Sistem ini memungkinkan PLN untuk memantau dan mengendalikan pasokan listrik secara real-time, serta memberikan informasi kepada petugas di lapangan.