Jakarta PT Pertamina (Persero) menjajaki penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia. Sebab ingin mulai fokus dengan bisnis inti perusahaan, yakni migas dan energi terbarukan.
“Kami sedang penjajakan awal untuk penggabungan dengan Garuda Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, dikutip dari Antara, Penggabungan tersebut disebabkan oleh Pertamina yang ingin memperkuat inti bisnis perusahaan di sektor minyak dan gas (migas), serta energi terbarukan.
Oleh karena itu, lini usaha di luar inti bisnis Pertamina akan dilepas atau digabungkan dengan perusahaan sejenis sesuai dengan roadmap yang dikendalikan Danantara.
“Dengan demikian, untuk beberapa usaha, kami akan melakukan spin-off dan tentunya mungkin akan di bawah koordinasi dari Danantara. Kita gabungkan clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis,” kata dia.
Selain Pelita Air, Pertamina juga menyiapkan langkah serupa di sejumlah sektor lain. Beberapa bisnis seperti asuransi, layanan kesehatan, hospitality, serta Patra Jasa akan diarahkan mengikuti peta jalan konsolidasi Danantara.
Lebih lanjut, Pertamina juga akan menggabungkan tiga anak usahanya, yakni Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Shipping (PIS), serta Pertamina Patra Niaga (PPN), dan ditargetkan rampung pada akhir 2025.