Jakarta PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID menargetkan bisa mengurangi 6,6 juta ton emisi karbon pada 2030 mendatang. Sederet strategi dijalankan oleh anggota Holding BUMN Industri Pertambangan ini.
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin mengatakan target 6,6 juta ton CO2e itu setara 21,4 persen penurunan emisi dari tingkat normal. Target ini dibidik bisa dilakukan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
Untuk mencapai target tersebut, empat skenario utama telah disusun dan mulai dijalankan secara konsisten di anggota holding yaitu: konversi bahan bakar rendah karbon, efisiensi operasi, peningkatan penggunaan energi terbarukan dan pemanfaatan renewable energy certificate, kata Maroef dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).
Beberapa langkah yang telah dilakukan dalam konversi bahan bakar rendah karbon adalah melalui penggunaan B35 di peralatan tambang PT Aneka Tambang Tbk yang berhasil menurunkan emisi sekitar 13 ribu ton CO2e pada 2024. Efisiensi operasional PT Bukit Asam Tbk melalui penggunaan bucket wheel excavator bertenaga listrik pada fasilitas coal handling di Tanjung Enim yang menurunkan emisi sekitar 5.200 ton CO2e.
Dukungan terhadap energi bersih juga semakin diperkuat. Lebih dari 99 persen energi yang digunakan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) saat ini bersumber dari energi terbarukan PLTA Asahan. PT Timah Industri juga telah mengoperasikan PLTS atap berkapasitas 300 kilowatt peak yang menurunkan emisi sekitar 300 ton CO2e per tahun.
MIND ID terus mengkaji pemanfaatan carbon offset, carbon trading, serta penggunaan Renewable Energy Certificate sebagai bagian dari inisiatif jangka panjang dalam strategi dekarbonisasi.
“Kami yakin masih banyak ruang bagi MIND ID untuk memberikan kontribusi lebih besar. Melalui dekarbonisasi, MIND ID ingin memberi kontribusi nyata pada pencapaian target iklim nasional dan menjawab ekspektasi global terhadap mineral hijau Indonesia,” pungkasnya.