Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menilai sudah saatnya masyarakat mengalokasikan dananya untuk membeli rumah ketimbang hal-hal konsumtif. Hal itu disebut sebagai sebuah investasi.
Dia mengatakan, program pemerintah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk rumah subsidi terus dijalankan. Harga rumah subsidi yang terjangkau pun dinilai bisa meringankan masyarakat.
Daripada uangnya digunakan untuk hal-hal yang konsumtif dan tidak produktif, lebih bagus begini (beli rumah), karena ini adalah investasi, kata Menteri Ara, sapaan akrabnya, di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Dia menegaskan kembali, masyarakat membeli rumah subsidi yang sudah terbangun atau ready stock.Â
Rumahnya ada. Ingat, ya, rumah FLPP, rumah subsidi tidak beli gambar, ya, Pak Heru, ya. Tetapi beli rumah jadi, ready stock. Jadi, itu bedanya. Beli rumah jadi, yang sudah jadi, bukan beli gambar, bukan indent, tegasnya.Â
Dia menjelaskan soal adanya pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar. PPN di bawah Rp 2 miliar gratis sampai bulan Juni ini, ya. Yang kedua BPHTB gratis dan PBG gratis. Kuotanya (rumah subsidi) yang ditambahkan, hal-hal yang bersifat gratisnya ada tiga itu, tuturnya.