Jakarta Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional dikabarkan berada dalam situasi stagnan. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Danang Girindrawardana, menyatakan bahwa sektor ini mengalami stagnasi akibat serbuan masif barang tekstil impor yang tak terkendali, menutup peluang bagi pertumbuhan industri domestik.
Kritik tajam disampaikan Danang terkait pengelolaan impor. Menurutnya, masalah utama berakar pada ketiadaan transparansi dalam penetapan kuota impor tekstil. Ia menduga hal tersebut, telah menjadi celah empuk \’permainan\’ oleh oknum Aparat Penegak Hukum (APH), yang semakin memperburuk daya saing produk lokal.
BACA JUGA:Sempat Tertekan, Industri Tekstil Lokal Siap Bangkit
BACA JUGA:Dihantam Barang Impor, Industri Tekstil Masih Jadi Tempat Bergantung Jutaan Tenaga Kerja
BACA JUGA:Jurus Purbaya Berantas Pakaian Bekas Impor Ilegal
Industri tekstil kita mengalami stagnasi karena serbuan barang impor yang tidak terkendali. Ini diperparah dengan tidak adanya transparansi dalam penetapan kuota impor. Kami menduga celah ini telah dimanfaatkan oleh oknum APH untuk kepentingan pribadi, yang ujung-ujungnya merugikan produsen dalam negeri, tegas Danang di Jakarta.
Danang mendesak pemerintah transparan terkait data importir dan melakukan audit terhadap pejabat kementerian yang menjadi sorotan utama API tertuju pada manajemen data importir. Danang menyayangkan hingga saat ini data importir tekstil belum dibuka secara transparan di laman web yang dapat diakses publik.
Ketiadaan akses ini, kata dia, sangat menyulitkan fungsi pengawasan oleh Aparat Penegak Hukum maupun masyarakat terhadap praktik importir nakal yang terindikasi melakukan kecurangan atau dumping.
Bagaimana kami bisa mengawasi importir nakal jika data tidak dibuka? Kami perlu tahu siapa saja yang mendapat kuota dan berapa jumlahnya, agar ada akuntabilitas. Tanpa transparansi data, pengawasan menjadi nihil dan potensi permainan kuota semakin tinggi, jelasnya.
/2025/05/22/892451296.jpg)
/2025/10/10/78764492.jpg)
/2025/03/12/613058015.jpg)
/2025/07/29/1090379106.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5080103/original/047492500_1736158590-20250106-Dapur_MBG-MER_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4980632/original/088675900_1729925953-3c4be2dd-02e9-4dde-98e4-1b2a557f2b63.jpg)

/2024/09/22/574451831.jpg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4994961/original/066312900_1730970953-ec9a7e7a-2f44-4fb1-b079-75ab22f6f405.jpeg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5355920/original/082369800_1758375838-WhatsApp_Image_2025-09-20_at_19.57.26.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5420823/original/013636800_1763812446-Unconfirmed_128661.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3129491/original/022661500_1589539570-20200515-Paket-Pos-Lebaran-Faizal.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5420850/original/003143400_1763813556-IMG_0188.jpeg)