Jakarta – CEO Wells Fargo, Charles Scharf mengungkap, ada jurang pemisah yang semakin lebar dalam kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS).
Dia menilai, meskipun korporasi besar dan konsumen berpendapatan tinggi berada dalam kondisi prima, jutaan pekerja berupah rendah justru kesulitan untuk bertahan.
Dalam wawancaranya di acara CNBC Squawk Box, Scharf memaparkan, data internal banknya menunjukkan perusahaan berada dalam kondisi yang sangat baik dengan tingkat pengeluaran dan pembayaran utang yang stabil.Namun, ada tanda-tanda tekanan finansial yang jelas pada kalangan pekerja ber-pendapatan rendah.
Ada dikotomi besar antara konsumen berpendapatan tinggi dan rendah yang terus berlanjut dan ini adalah masalah nyata, ujar Scharf, dilansir dari CNBC pada Jumat, (11/9/2025).
Kalangan bawah membelanjakan semua uang yang mereka miliki, sehingga saldo rekening mereka berada di bawah level pra-pandemi. Mereka hidup di ujung tanduk, lanjutnya.
Sinyal Perlambatan EkonomiÂ
Pernyataan Scharf ini muncul sehari setelah CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon mengatakan, ekonomi AS sedang melemah.