Jakarta Angin senja membelai lembut Bukit Sikuping, menyambut puluhan atlet paralayang dari berbagai provinsi yang bersiap terbang melintasi langit Batang di KEK Industropolis Batang. Hamparan laut, garis cakrawala, dan hijaunya kawasan menjadi latar sempurna bagi Kejuaraan Nasional Paralayang 2025 yang digelar pada 10–13 Juli 2025.
Tak hanya menjadi ajang olahraga bergengsi, kejuaraan ini juga menjadi refleksi atas wajah baru KEK Industropolis Batang, kawasan dengan status nasional strategis yang kini menyandang tiga fungsi utama yaitu industri dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pariwisata.
KEK Industropolis Batang tidak hanya dilihat sebagai destinasi investasi yang menjanjikan, tetapi juga sebagai ruang hidup yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Kawasan ini berdiri di bentang alam yang menawan: dikelilingi perbukitan di sisi selatan yang hijau dan meneduhkan, serta terbuka langsung ke suasana bahari di pesisir utara Pulau Jawa. Kombinasi ini menciptakan lanskap yang jarang dimiliki kawasan industri—dan justru menjadi kekuatan tersendiri yang memperkaya karakter kawasan.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan menegaskan bahwa pengembangan sektor pariwisata di dalam kawasan adalah bentuk keseriusan menciptakan kawasan masa depan yang seimbang dan manusiawi.
“KEK Industropolis Batang tidak hanya dibangun untuk bergerak, tetapi juga untuk hidup. Sunset di Bukit Sikuping, ketenangan alam, dan panorama laut menjadi daya tarik yang sangat kuat. Penetapan status KEK Pariwisata adalah bentuk kepercayaan pemerintah bahwa kawasan ini punya daya saing, tidak hanya untuk investasi industri, tapi juga untuk menarik wisatawan,” ujar Ngurah dikutip Senin (14/7/2025).