Jakarta – Bank Dunia menyetujui proyek baru senilai USD 350 juta untuk mendukung Indonesia mencapai target pengelolaan sampah padat nasional. Proyek bernama Local Service Delivery Improvement Project (LSDP) ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi lebih dari 15 juta penduduk Indonesia, serta melindungi sekitar 10 juta orang dari risiko perubahan iklim.
Persetujuan proyek ini diumumkan di Washington DC, Rabu (18/12/2025). Melalui LSDP, Bank Dunia akan memperkuat layanan dan infrastruktur pengelolaan sampah padat di berbagai daerah. Selain berdampak pada lingkungan, proyek ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja hijau, menekan emisi gas metana, dan mendorong perkembangan ekonomi sirkular di Indonesia.
BACA JUGA:Tangsel Tak Mampu Bendung Sampah Menggunung, Apa Solusinya?
BACA JUGA:Warga Tangsel Demo DPRD, Bawa Keranda dan Tebar Sampah Depan Gerbang
BACA JUGA:Bos Danantara Sebut Banyak Investor Asing Iri, Minta Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik Tahap II
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, mengatakan pemerintah pusat saat ini bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menangani persoalan sampah secara strategis hingga 2029.
“Saat ini, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah sampah hingga tahun 2029 melalui gabungan beberapa pendekatan secara strategis,” kata Tito Karnavian dalam keterangan tertulis, Jumat (19/12/2025).
“Dengan dukungan dari Bank Dunia dan solusi inovatif ini, kami bermaksud mewujudkan visi nasional nol sampah (zero waste) pada 2050–2060,” tambah dia.
/2025/09/17/1992289456.jpg)
/2025/10/03/437355831.jpg)
/2025/09/18/1600673805.jpg)
/2025/04/21/1234404100.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4989121/original/059254000_1730621131-WhatsApp_Image_2024-11-03_at_14.57.38_4b9da153.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4473781/original/039018600_1687249156-SEC_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5448011/original/011522500_1765973873-WhatsApp_Image_2025-12-17_at_18.02.38.jpeg)





:strip_icc()/kly-media-production/medias/5447493/original/035341900_1765957483-IMG-20251217-WA0009.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5427287/original/007622500_1764345082-Gubernur_Bank_Indonesia_Perry_Warjiyo.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3000972/original/026902200_1576748930-20191219-BI-Pertahankan-Suku-Bunga-Acuan-di-5-Persen-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5303845/original/091163900_1754130203-Gemini_Generated_Image_4fgq6p4fgq6p4fgq.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4983415/original/005222400_1730112240-fotor-ai-20241028174255.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2758723/original/074430400_1553243544-FBI.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5133410/original/3400_1739534894-DALL__E_2025-02-14_19.06.08_-_A_digital_illustration_of_stablecoins__featuring_Tether__USDT___USD_Coin__USDC___and_DAI._The_coins_are_displayed_in_a_futuristic_financial_setting_wi.jpg)