Jakarta – Kereta Api (KA) Purwojaya relasi Gambir-Kroya anjlok pada dua gerbong bagian belakang, saat melintas di emplasemen Stasiun Kedunggedeh, Kabupaten Bekasi, Sabtu (25/10/2025) siang. Akibatnya, jalur lintas Kedunggedeh untuk sementara tidak bisa beroperasi normal, sehingga beberapa kereta api jarak jauh mengalami keterlambatan.Â
VP Public Relations PT KAI (Persero) Anne Purba menyampaikan, KAI bersama tim dari Daop 1 Jakarta dan unit terkait telah berada di lokasi untuk menangani rangkaian yang terdampak. Seraya melakukan pemeriksaan prasarana agar jalur segera dapat berfungsi normal.
BACA JUGA:Cerita Penumpang Pertama Kali Naik LRT Jabodebek dan Alami Mogok
BACA JUGA:KAI Minta Maaf Kereta Anjlok, Tiket Penumpang KA Purwojaya Dikembalikan 100%
BACA JUGA:Evakuasi Kereta Purwojaya Selesai, Jalur KA Kedunggedeh Bekasi Sudah Dapat Dilalui Normal Dua Arah
Untuk sementara, satu jalur di lokasi kejadian dapat dilalui secara terbatas untuk mengatur perjalanan KA lain, sementara jalur lainnya masih dalam tahap penanganan intensif oleh petugas, kata Anne, Sabtu (25/10/2025).
Hingga pukul 15.30 WIB, sebanyak tujuh perjalanan di lintas Kedunggedeh masih mengalami keterlambatan. Baik dari arah hulu (Cikampek-Bekasi) maupun hilir (Bekasi-Cikampek).
Berikut daftar perjalanan kereta api yang mengalami keterlambatan :Â
Jalur Hulu (Cikampek-Bekasi)
– KA 142F (Parahyangan Fak) relasi Gambir-Bandung, posisi Stasiun Karawang, terlambat 56 menit
– KA 44 (Taksaka) relasi Gambir-Yogyakarta, posisi Stasiun Lemahabang, terlambat 52 menit
– KA 152 (Brantas) relasi Pasar Senen-Blitar, posisi Stasiun Cikarang, terlambat 43 menit
– KA 254 (Kertajaya) relasi Pasar Senen-Surabaya Pasarturi, posisi Stasiun Tambun, terlambat 17 menit
Jalur Hilir (Bekasi – Cikampek)
– KA 103 (Bogowonto) relasi Lempuyangan-Pasar Senen, posisi Stasiun Karawang, terlambat 32 menit
– KA 137 (Parahyangan) relasi Bandung-Gambir, posisi Stasiun Karawang, terlambat 23 menit
– KA 39 (Sembrani) relasi Surabaya Pasarturi-Gambir, posisi Stasiun Klari, terlambat 11 menit




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392077/original/064818700_1761387812-KA_Purwojaya_anjlok_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5391041/original/047978500_1761295384-WhatsApp_Image_2025-10-24_at_13.16.14.jpeg)

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3372966/original/057089700_1612924679-bitcoin-2007769_640.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976574/original/043353600_1441279137-harga-emas-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5392215/original/098106500_1761406292-c52c01eb-f08c-4585-ac84-c6d7a9114a51.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3532280/original/085965300_1628161371-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/955118/original/044876300_1439461727-20150813-Mata_Uang_Yuan-Jakarta-02.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5292909/original/030498400_1753269084-IMG_3773.jpg)