Jakarta – Bitcoin (BTC) mungkin tidak punya cukup waktu untuk kembali mencetak reli parabola besar seperti yang terjadi pada tahun 2017 dan 2021. Peringatan ini disampaikan oleh analis kripto ternama, TradingShot, dalam ulasannya di TradingView.
“Meskipun volatilitas jangka pendek terus terjadi, tren jangka panjang Bitcoin masih kuat dan terstruktur naik. Saat ini, BTC sedang berada dalam pola Channel Up,” jelas TradingShot, dikutip dari coinmarketcap, Kamis (10/7/2025).
Namun, ia menyoroti bahwa selama siklus 2024 ini, Bitcoin belum menunjukkan pola lonjakan parabola seperti dua siklus sebelumnya, meski sudah menembus zona beli sejak jatuh ke titik terendah pada November 2022.
Dalam siklus sebelumnya, penembusan dari zona ini menghasilkan lonjakan tajam menuju puncak pita Fibonacci.
“Sejauh ini belum terjadi reli seperti itu. Dan jika siklus 4 tahun masih relevan, waktu kita sudah hampir habis,” kata TradingShot.
Hanya Punya 2-3 Bulan Lagi?
Analis kripto lain, Rekt Capital, juga mengamini pandangan ini. Menurutnya, jika pola historis dari tahun 2020 terulang, puncak harga kemungkinan akan tercapai pada Oktober 2025, atau sekitar 550 hari setelah halving yang terjadi pada April 2024.
“Itu berarti kita mungkin hanya punya dua hingga tiga bulan lagi di pasar bullish ini,” ujar Rekt.
Sementara itu, data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan harga Bitcoin saat ini berada di kisaran USD 109.760, hanya 2% di bawah rekor tertinggi sepanjang masa di USD 111.970.