Jakarta – Baru saja ada tiga kabar besar yang bisa menggerakkan pasar. Pertama, Hashdex resmi menambahkan XRP, Solana, dan Stellar ke ETF kripto AS setelah aturan baru SEC keluar.
Kedua, sembilan bank besar Eropa, termasuk ING dan UniCredit, sedang menyiapkan stablecoin euro yang bakal meluncur 2026.
Ketiga, Australia mulai memperketat aturan untuk bursa kripto lewat rancangan undang-undang terbaru.
Dikutip dari Cointelegraph.com, Sabtu (27/9/2025), manajer aset Hashdex memperluas ETF Crypto Index US dengan memasukkan XRP (USD 2,75), Solana (USD 195,71), dan Stellar (USD 0,3527) setelah adanya perubahan aturan pencatatan generik dari Securities and Exchange Commission (SEC).
ETF yang terdaftar di bursa saham Nasdaq ini kini mencakup lima aset kripto yang disimpan 1:1 oleh dana tersebut, termasuk Bitcoin (USD 109.534) dan Ether (USD 3.945), dan diperdagangkan dengan kode NCIQ, menurut pengumuman hari Kamis.
SEC menyetujui standar pencatatan generik untuk ETF pada September lalu, membuka jalan bagi proses persetujuan ETF yang lebih cepat untuk aset kripto yang memenuhi syarat.
Untuk memenuhi kualifikasi, kripto harus diklasifikasikan sebagai komoditas atau memiliki kontrak berjangka di bursa bereputasi. Selain itu, kripto yang memenuhi syarat juga harus tunduk pada pengawasan keuangan di bawah US
Analis pasar dan eksekutif industri memperkirakan akan ada gelombang baru pengajuan ETF kripto karena aturan baru ini, yang memberi peserta pasar saham akses lebih luas ke aset digital dan semakin mengaburkan batas antara instrumen keuangan tradisional dan aset digital.