Jakarta – Presiden Korea Selatan yang baru terpilih Lee Jae-myung tengah mendorong agenda pro kripto yang kuat.
Mengutip TechinAsia.com, ditulis Kamis (5/6/2025), Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung akan mencabut larangan ETF kripto spot dan memperkenalkan pasar stablecoin yang dikaitkan dengan won Korea Selatan untuk membantu mengurangi arus keluar modal.
Pemerintahan Lee Jae-myung juga bertujuan meningkatkan regulasi kripto dengan fokus pada pengawasan stablecoin, transparansi bursa dan pelonggaran pembatasan di zona pengembangan blockchain yang ditunjuk untuk mendorong inovasi,
Korea Selatan tetap menjadi pemain utama di pasar kripto global, dengan sekitar 20% penduduknya terlibat dalam bursa kripto. Lee memenangkan kursi kepresidenan pada 4 Juni 2025 dengan 49,42% suara, mengalahkan kandidat sayap kanan Kim Moon-soo yang memperoleh 41,15%.
Mengutip the Block, ini bukan pertama kalinya Korea Selatan memiliki seorang kandidat yang berjanji untuk mendorong kripto untuk menjadi pusat perhatian.
Presiden konservatif yang dimakzulkan Yoon membuat beberapa janji yang ramah terhadap kripto yang bertujuan untuk mencabut regulasi industri kripto, tetapi banyak yang melihat penundaan dan kemajuan yang terbatas selama masa jabatan tiga tahunnya.
Rencana Yoon untuk mencabut regulasi industri kripto menemui perlawanan dari the Financial Services Commission (FSC) Â atau Komisi Layanan Keuangan yang tidak melonggarkan regulasi ketatnya dengan alasan perlindungan investor. Meskipun demikian, FSC sejak itu menjadi lebih setuju untuk melonggarkan aturan kripto yang ketat yang dapat menguntungkan komitmen kripto Lee.
Korea Selatan menjadi tuan rumah salah satu pasar kripto terbesar di dunia yang ditandai dengan fokus pada perdagangan altcoin. Pada akhir tahun lalu, Korea Selatan memiliki 9,7 juta pengguna bursa kripto yang hampir 20% dari total populasinya, menurut FSC.