Jakarta – Investor institusional tercatat mengalirkan dana ke Ethereum hampir tiga kali lebih banyak dibandingkan bitcoin, hal itu memberi sinyal bahwa Wall Street mungkin memposisikan diri terhadap kripto terbesar kedua tahun ini.
Pada Rabu, 14 Agustus 2025, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Ethereum membukukan arus masuk senilai USD 704 juta atau sekitar Rp11,39 triliun (kurs estimasi Rp16.400/USD). Angka ini jauh melampaui arus masuk ETF Bitcoin yang hanya sebesar USD 86,7 juta atau sekitar Rp1,40 triliun. Menurut data Farside Investors, ini menjadi hari ketiga berturut-turut Ethereum mendominasi Bitcoin.
Berinvestasi dalam Emas
Keunggulan selama tiga hari telah menghasilkan total USD 2,2 miliar (sekitar Rp35,58 triliun) bagi ETF ETH, menyusul rekor arus masuk ethereum harian senilai USD 1 miliar (sekitar Rp16,17 triliun) pada Senin (11/8/2025). Sebagai perbandingan, produk Bitcoin hanya mencatat USD 330,9 juta (sekitar Rp5,35 triliun).
Lembaga memainkan peran kunci, ujar kepala penelitian di Presto Labs, Peter Chung, kepada Decrypt.
Ia juga menambahkan, Ethereum diuntungkan oleh perkembangan regulasi, termasuk GENIUS Act dan pidato Project Crypto di mana Ketua SEC Paul Atkins menyuarakan dukungan terhadap pertumbuhan DeFi untuk lembaga.