Jakarta Bank terbesar di Rusia, Sberbank dengan aset kelolaan (AUM) senilai lebih dari USD 550 miliar (Rp8,9 kuadriliun) kini mulai menawarkan obligasi terstruktur Bitcoin (BTC) kepada nasabahnya.
Mengutip News.bitcoin.com, Rabu (4/6/2025) laporan media lokal Rusia mengatakan bahwa Sberbank telah menawarkan obligasi Bitcoin kepada sejumlah kecil investor yang memenuhi syarat secara langsung.
Seorang juru bicara bank juga mengungkapkan, bahwa obligasi ini memberi investor dua cara berbeda untuk memperoleh pendapatan, yaitu melalui kenaikan harga Bitcoin dalam Dolar AS, dan penguatan Dolar AS terhadap rubel.
Sberbank menyatakan bahwa bank tersebut bertujuan untuk memperluas jajaran mata uang kripto, mengembangkan obligasi terkait kripto serupa yang dapat didaftarkan di Bursa Moskow.
Artinya, obligasi serupa yang terkait kripto seperti Ether, Solana, atau XRP juga dapat segera diluncurkan oleh bank tersebut.
Demikian pula, bank tersebut juga akan menawarkan instrumen lain, seperti futures, kepada nasabahnya melalui platform investasinya setelah peluncurannya di Bursa Moskow.
Berdasarkan hukum Rusia, produk tersebut dihargai dalam rubel Rusia. Sberbank akan menjadi bank pertama yang membuka pasar kripto bagi investor yang memenuhi syarat di Rusia.
Perkembangan ini mengikuti persetujuan bank sentral negara itu bagi lembaga keuangan untuk mengembangkan peluang terkait kripto, termasuk sekuritas, derivatif, dan aset keuangan digital.
Meskipun demikian, bank sentral di Rusia mengharuskan cakupan modal penuh dan batasan individu untuk instrumen ini, juga memperingatkan lembaga-lembaga keuangan agar tidak melakukan investasi kripto secara langsung.