Jakarta – Departemen Keuangan Amerika Serikat telah mengenakan sanksi kepada sebuah perusahaan teknologi asal Filipina dan dugaan administratornya, terkait tuduhan menyediakan layanan kepada ribuan situs web penipuan kripto.
Melansir Cointelegraph, Minggu (1/6/2025) Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS mengungkapkan bahwa perusahaan teknologi Filipina, Funnull Technology terkait dengan sebagian besar situs web penipuan kripto yang dilaporkan ke FBI.
OFAC mencatat, keterlibatan itu menimbulkan kerugian korban hingga USD 200 juta atau Rp3,2 triliun.
Dilaporkan, Funnull didapati membeli alamat IP secara massal dari penyedia layanan cloud dan menjualnya kepada penipu, yang memungkinkan mereka untuk menghosting dan mengoperasikan tiruan dari platform investasi yang sah, untuk menipu korban dan mencuri kripto mereka.
Dalam satu contoh pada tahun 2024, OFAC mengatakan Funnell membeli repositori kode yang digunakan oleh pengembang web dan mengubah kode tersebut untuk mengarahkan pengunjung yang sah ke situs web penipuan dan situs perjudian daring.
Layanan ini tidak hanya memudahkan penjahat dunia maya untuk menyamar sebagai merek tepercaya saat membuat situs web penipuan, tetapi juga memungkinkan mereka untuk dengan cepat mengubah ke nama domain dan alamat IP yang berbeda ketika penyedia yang sah mencoba untuk menutup situs web tersebut, kata OFAC.
Administrator Funnull yang dituduh, Liu Lizhi, seorang warga negara Tiongkok yang mengelola karyawan perusahaan juga ditambahkan ke daftar Warga Negara yang Ditunjuk Khusus dan Orang yang Diblokir (SDN) OFAC sebagai bagian dari sanksi.