wmhg.org – JAKARTA Menjelang akhir Ramadan, tradisi memberikan hadiah atau hampers masih menjadi kebiasaan mayarakat di Indonesia.
Berdasarkan survei yang dilakukan BSI Institute, hampir 60% responden mengaku memberikan hadiah kepada kerabat selama bulan suci ini.
Mayoritas hadiah yang diberikan berupa makanan dan minuman (53,73%), diikuti oleh pemberian dalam bentuk uang tunai (31,9%).
Untuk mempersiapkan hadiah tersebut, sebanyak 32,81% responden mengalokasikan dana sebesar Rp 100.001–Rp 300.000.
Senior Resident Researcher BSI Institute, Priyesta Rizkiningsih menilai bahwa kebiasaan ini berkontribusi signifikan terhadap perputaran ekonomi selama bulan Ramadan, dengan proyeksi dari BSI Institute mencapai Rp 26,7 triliun.
Proyeksi BSI Institute untuk perputaran ekonomi dari aktivitas pemberian hadiah/hampers pada bulan Ramadan mencapai Rp 26,7 triliun, ujar Priyesta dalam laporan BSI Institute Quarterly, Minggu (30/3).
Sektor makanan dan minuman menjadi yang paling terdampak secara langsung dari peningkatan aktivitas selama Ramadan. Hal ini menjadi sebuah anomali mengingat Ramadan identik dengan ibadah puasa, namun justru terjadi peningkatan pengeluaran di sektor ini.
Hal ini dapat terjadi salah satunya karena kecenderungan individu untuk terus berbagi selama bulan Ramadan di mana mayoritas yang diberikan berupa makanan dan minuman selain juga dalam bentuk uang tunai, katanya.